Pelatih Indonesia Selection Akui Kehebatan Islandia
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Tim Indonesia Selection dicukur Islandia 0-6 pada pertandingan persahabatan, di Stadion Maguwoharjo Kamis, 11 Januari 2018. Indonesia Selection sulit mengembangkan permainan, ditambah dengan hujan yang turun.
“Selama 90 menit, Islandia menampilkan permainan tim Piala Dunia. Dengan postur tubuh, strategi bola-bola panjang sangat efektif,” kata Pelatih Timnas Indonesia Selection, Robert Rene Albert saat jumpa pers usai pertandingan.
Dikapteni Bambang Pamungkas, Timnas Indonesia Selection di awal babak pertama sudah menerima tekanan. Namun keberhasilan kiper Rivky Mokopodit mengagalkan penalti Andre Neville Bjarnanson di menit ke-13 menumbuhkan kepercayaan sehingga berani tampil menyerang.
Kepercayaan diri Timnas Indonesia Selection runtuh di menit ke-33 saat Andre menciptakan gol dengan tendangan salto. Babak pertama Timnas Indonesia Selection tertinggal 1-0.
“Pada babak kedua kami sempat merubah strategi permainan dengan menerapkan umpan-umpan pendek yang cepat. Namun kondisi lapangan yang basah karena hujan deras, permainan tim tidak maksimal. Tapi sepenuhnya saya bangga pada semua pemain di pertandingan ini,” ujarnya menambahkan.
Selain itu kondisi stamina pemain yang menurun, membuat strategi permainan tidak berkembang. Sehingga lima gol tercipta di babak kedua oleh Kristjan Floki Finbnbogasson (47'), Ottar Magnus Karlsson (65'), Tryggvi Hrafn Haraldsson (68') dan Hjortur Hermannson (79' dan 81').
Sementara itu, Pelatih The Our Boys, julukan Islandia, Heimer Hallgrimson memberikan apresiasi kepada pelatih Robert Rene karena ingin melanjutkan pertandingan di tengah hujan deras. “Ini membuktikan Robert Rene memiliki keyakinan kepada pemain pilihannya mampu memberikan perlawanan kepada kami. Saya melihat kecepatan pemain Indonesia menjadi senjata andalan dalam pertandingan ini,” kata Heirmer.
Meski menerapkan bola-bola panjang, Heirmer menyatakan strategi yang diterapkan tidak berjalan maksimal karena kondisi hujan.
Mengenai pertandingan selanjutnya melawan Timnas Indonesia asuhan Luis Milla. Minggu 14 Januari 2018, Heimer menjelaskan mereka adalah lawan yang berbeda.
“Dalam tiga hari ke depan, selain untuk pemulihan stamina. Kami juga akan mempelajari lebih lanjut permainan anak asuh Luis Milla karena ini adalah pertandingan besar,” ujarnya.
Melihat kemampun pemain Indonesia, Heimer menyarankan PSSI mencontoh langka Islandia membentuk pemain sejak dini. Selain pembenahan organisasi dan pembangunan infrastruktur, asosiasi Islandia mendatangkan pelatih bersertifikat UEFA. (mus)