Peluang Evan dan Ilham Masuk Timnas Masih Ada
- Hendra/VIVA
VIVA – Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, kembali menjelaskan sikap institusinya terkait masalah transfer Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn, menuju Selangor FA. Sebab, proses transfer kedua bintang Timnas U-23 itu ke Selangor sedikit terganggu, lantaran pernyataan keras Ketum PSSI, Letjen TNI Edy Rahmayadi.
Evan dan Ilham yang sudah resmi bergabung dengan armada The Red Giants, mendapatkan kritik keras dari Edy. Keduanya dianggap tak patriotis, dan hanya mementingkan gaji besar yang diberikan Selangor.
Bukan cuma itu, Edy juga menyebut jika Evan dan Ilham tidak terjamin posisinya untuk masuk skuat Timnas Indonesia U-23 di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Padahal, keduanya jadi andalan pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas.
Terkait hal ini, Tisha kembali menjelaskan jika tak ada larangan bagi kedua pemain itu untuk masuk Skuat Tim Garuda Muda. Tisha menegaskan, PSSI hanya meminta seluruh pelaku aktivitas dalam hal ini Evan, Ilham, dan agennya, lebih dulu berkoordinasi dengan PSSI.
"Itu bukan hal yang krusial, yang penting koordinasi. Yang kami minta, (karena) kami regulator body (induk regulasi) sepakbola di seluruh Indonesia. Siapa pun yang melakukan aktivitas sepakbola, pelaku, pemain, pelaku bisnis sepakbola, harus koordinasi dengan PSSI," kata Tisha kepada wartawan, Kamis 21 Desember 2017.
Soal kemungkinan masuknya Evan dan Ilham dalam skuat Timnas U-23, Tisha mengatakan sepenuhnya ada di tangan Milla. Sebab, untuk masuk skuat tim pelatih asal Spanyol tersebut, pemain harus mengikuti program teknis yang sudah ada.
Jadi menurut Tisha, PSSI bukan melarang atau mengancam Evan dan Ilham tak bisa masuk Timnas. Tapi, semua keputusan tersebut ada di tangan Milla, berikut semua syarat dan ketentuan program yang sudah dibuat eks pemain Real Madrid dan Barcelona tersebut.
"Bukan tidak bisa main di Indonesia. Jadi, menjadi pemain Timnas Indonesia, menggunakan lambang garuda di dada, tidak bisa tawar menawar, ada prosesnya, ada proses teknis pelatihan yang sudah ada dan harus diikuti," ucap Tisha melanjutkan.
"Ada training, uji coba, talent scouting di kompetisi, dilihat perkembangannya seperti apa, Anda masuk, Anda keluar, itu tidak bisa dijamin, dan sepenuhnya hak pelatih. Dan itu bolanya ada di teman-teman pemain. Jadi, tidak ada konsekuensi di luar teknis. Itu semua pertimbangannya sangat teknis. Jadi, tidak ada kami melihat si pemain ini main di sini, atau di sana. Kami hanya memproteksi pemain agar bisa main di Timnas dan membanggakan bangsa," ujarnya. (one)