Kena Gilas, Timor Leste Akui Keunggulan Timnas U-19

Pertandingan Timnas Indonesia U-19 vs Timor Leste
Sumber :
  • Dok. PSSI

VIVA – Timor Leste dipaksa menyerah lima gol tanpa balas oleh tim nasional Indonesia U-19 dalam pertandingan lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Asia U-19 di Paju Public Stadium, Kamis, 2 November 2017. Sempat memberi perlawanan di babak pertama, pada akhirnya skuat asuhan Kim Shin-hwan menyerah kalah.

HUT ke-79 RI Jadi Momentum Kebangkitan Timnas Indonesia

Di babak kedua pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri memainkan Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani. Mereka mengubah jalannya pertandingan bagi Skuat Garuda Muda menjadi lebih variatif dalam melancarkan serangan.

(Baca juga: Usai Gasak Timor Leste, Tugas Berat Menanti Timnas U-19)

Talenta Muda Indonesia Bersaing Lawan China dan Jepang di Garuda Intenational Cup 2024

Benar saja, gol demi gol pun bermunculan dari Saddil, Hanis Saghara, dan tiga disumbangkan Egy. Usai pertandingan, Kim mengakui jika Timnas U-19 tampil lebih trengginas dari anak asuhnya, dan unggul secara teknik dan mental bertanding.

"Indonesia lebih baik dibanding kami, baik dari sisi teknik maupun mental bertanding," ujar Kim, seperti dikutip dari laman resmi AFC.

12 Pemain Tambahan Timnas Indonesia U-19 Jelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025

Kim mengatakan bakal melakukan evaluasi usai pertandingan ini. Dua kekalahan, sebelumnya dari Malaysia membuatnya harus berpikir ekstra keras untuk menebus di dua pertandingan berikutnya melawan Brunei Darussalam dan tuan rumah.

"Kami butuh menguatkan keunggulan kami untuk memenangkan dua pertandingan selanjutnya," imbuh pria yang kisah hidupnya pernah dijadikan film berjudul A Barefoot Dream itu.

(Baca juga: Hattrick Egy Bantu Timnas U-19 Gilas Timor Leste)

Sepanjang babak pertama, Timor Leste yang mengandalkan serangan balik cepat mampu menciptakan enam peluang ke gawang Timnas Indonesia yang dikawal Aqil Savik. Namun, cuma satu yang bisa mengarah tepat sasaran.

Akan tetapi, di babak kedua performa mereka menurun. Kelengahan dalam menjaga pergerakan pemain lawan memaksa mereka harus tertunduk lesu karena lima kali kebobolan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya