Kematian Choirul Huda, PSSI Siap Tingkatkan Profesionalisme
- Istimewa
VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berjanji akan melakukan evaluasi dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan menyusul berbagai masalah yang hadir mewarnai sepakbola nasional.
Yang teranyar adalah kematian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Pria berusia 38 tahun tersebut meninggal dunia di RSUD dr Soegiri, pada Minggu 15 Oktober 2017.
Penyebabnya adalah benturan yang dialami Choirul dengan rekan setimnya. Saat itu, Persela sedang menjamu Semen Padang dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya.
Choirul sempat mendapat bantuan medis di tepi lapangan. Kemudian dia dilarikan ke rumah sakit, namun setelah upaya sekira satu jam, nyawanya tak dapat tertolong.
PSSI pun telah mengagendakan evaluasi untuk penyelenggaraan liga profesional secara menyeluruh pada 20 Oktober 2017. Hal ini termasuk implementasi regulasi kompetisi dan manual liga.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, menyadari tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme. Namun, dia meminta masyarakat bersabar, mengingat tidak mudah melakukannya.
“Kami sadar harapan publik sangat besar. Namun, ini semua perlu waktu untuk bisa mewujudkannya. PSSI selalu proaktif dan melihat proses perbaikan untuk jangka panjang. Jadi, kami tidak hanya reaktif per kejadian,” kata Tisha.
Meninggalnya Choirul, menurut Tisha, menjadi duka yang mendalam dan pelajaran yang mahal. Karena itu evaluasi dan perbaikan mutlak akan dilaksanakan.
“Di luar kasus Huda, kita juga akan memproses seluruh pelanggaran disiplin yang terjadi, tanpa terkecuali. PSSI akan bersidang untuk penegakan kode disiplin sebaik-baiknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tutur Tisha. (one)