Permalukan Malaysia di Kandang Cara Elegan Balas Kecurangan
- Bambang Tubo | VIVAnews
VIVA.co.id – Jelang laga semifinal malam nanti, antara Timnas U-22 kontra Malaysia, di Stadion Shah Alam. pelatih Timnas U-!6 Fachry Husaini menilai, beban terbesar itu sebenarnya ada di kubu Malaysia. Hal yang mendasar karena Malaysia bermain di depan fans sendiri.
"Tugas Indonesia hanya menarik perhatian seluruh penonton yang ada di stadion bisa berbalik ke Indonesia. Caranya dengan bermain sabar dan tidak terprovokasi," ujar Fachry kepada VIVA.co.id.
Fachry mengaku saling berkomunikasi dengan asisten pelatih Timnas U-22, Bima Sakti. Hal yang dijelaskan Bima kepada Fachry, ketika Indonesia dicurangi, ingin marah karena bendera dibalik, maka cara terbaik adalah mengalahkan Malaysia di negaranya sendiri.
"Bima mengatakan kepada saya, jika ingin marah, atau membalas kecurangan adalah dengan mengalahkan Malaysia di kandang sendiri. Cara yang paling elegan," ungkapnya.
Fachry menjelaskan, karena ini pertandingan semifinal, tentu banyak waktu yang dimiliki. Jika tidak selesai dalam 90 menit, tambahan waktu masih ada diberikan untuk mencetak gol.
"Jangan buat kesalahan-kesalahan yang nggak penting, kartu kuning, seperti lawan Vietnam. Manfaatkan setiap momen service dengan maksimal, seperti free kick, corner kick," jelasnya.
Absennya Hansamu Yama dan Marinus Manewar, menurut Fakhri harus bisa dicari alternatif lain. Luis Milla diyakini sudah mengatur Strategi tersebut.
"Absennya Hansamu Yama mungkin bisa digantikan Ryuji Utomo. Kita harus bisa mengandalkan service," kata dia.