Marco Van Basten Batal Kunjungi Indonesia

Direktur Teknik FIFA, Marco van Basten
Sumber :
  • Twitter/@MarcoVanBasten

VIVA.co.id – Legenda hidup Timnas Belanda dan AC Milan, Marco Van Basten, batal datang ke Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI, Hanif Thamrin. 

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Van Basten datang sebagai perwakilan dari FIFA. Kedatangan Van Basten ke Indonesia sebenarnya untuk membahas salah satu program FIFA. Perlu diketahui, pria berusia 52 tahun itu saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik FIFA.

Hanif mengonfirmasi batalnya kunjungan Van Basten ke Indonesia, dikarenakan eks bintang Ajax Amsterdam ini tengah sakit. Sebelumnya, Van Basten dijadwalkan akan datang ke Indonesia 18-20 Februari 2017.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Van Basten batal datang. Kami mendapat kabar semalam, jika Van Basten sakit. Jadi batal datang," kata Hanif saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 14 Februari 2017.  

Meski batal datang, namun perwakilan dari FIFA dan AFC akan tetap menyambangi Indonesia, untuk membahas Forward Program bersama PSSI. Mereka yang datang salah satunya adalah, Member Associations and Development Director AFC, Sanjeevan Balasingam. 

2 Predator AC Milan di Mata Stefano Pioli

Rencananya, kedatangan FIFA ke Indonesia pada 18-20 Februari mendatang. FIFA Forward Program merupakan program baru yang membungkus semua program FIFA seperti goal project, program pengembangan dan lainnya. 

"Nanti dalam pertemuan tersebut kami akan menyatukan visi dan misi. FIFA nantinya akan memberikan bantuan berupa uang, dan kita jelaskan uang tersebut untuk apa saja," ujar Hanif.

Kabarnya untuk program tersebut, FIFA akan mengucurkan uang sebesar Rp16 miliar. FIFA memberikan uang tersebut untuk peningkatan teknologi, infrastruktur dan sepakbola wanita.  (one)

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022