Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, PSSI Manfaatkan Kongres AFC

Logo PSSI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) bakal menggelar Kongres pemilihan pada 8 Mei 2017 mendatang. Dalam Kongres tersebut, dicari empat Anggota Dewan FIFA dari benua Asia, serta satu kursi Wakil Presiden AFC mewakili kawasan Asia Timur.

Yunus Nusi Jadikan Eks Sekjen PSSI Nugraha Besoes Sosok Panutan

Sementarah ini total sudah ada delapan kandidat yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon Anggota Dewan FIFA. Dan nantinya, nasib mereka berada di tangan para anggota AFC, termasuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

(Baca juga: Ketum PSSI Ingin Ciptakan 2,5 Juta Pesepakbola)

Perwakilan FIFA dan AFC akan Hadir di Kongres PSSI

Terkait dengan adanya Kongres ini, beberapa bakal calon sudah mulai bergerak. Salah satunya ialah Chung Mong Gyu, Presiden Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) yang datang langsung ke kantor PSSI untuk menjalin komunikasi.

"Ada beberapa yang sudah datang. Presiden federasi Korea Selatan datang ke sini. Presiden AFC rencananya juga bukan ini datang. Kita dengarkan apa yang mereka bisa berikan kepada Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellington.

Imbas Liga 2 Dihentikan, Liga 1 Digelar tanpa Degradasi

Dikatakan Ade, PSSI sampai saat ini belum menentukan bakal calon mana yang akan didukung. Mereka masih menunggu, dan mencari sosok yang mau membantu pihaknya mewujudkan beberapa impian, termasuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.

"Yang penting bisa support dan sinergi dengan federasi ke depannya dan bisa kita minta bantuan saat punya rencana, misalnya tuan rumah Piala Dunia U-17 atau U-20. Myanmar jadi tuan rumah AFC U-19 saja bisa, masa kita tidak," ujarnya.

(Baca juga: Jokowi Bicara Laga PSS Vs Persipura dan Kantor Baru PSSI)

Rencana lain yang dimiliki PSSI ialah bagaimana membantu program pengembangan bakat pemain muda ke luar negeri. Korea Selatan menjadi bidikan, karena memiliki posisi di 50 besar dunia dalam hal pembinaan pemain usia muda.

Keingin tersebut merujuk kepada kerjasama yang pernah dilakukan Indonesia dengan Jepang. Saat itu, ada pemain yang bisa dititipkan berlatih bersama klub peserta J-League. "Kita kan tidak mungkin minta dukungan uang," ungkap Ade.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya