Pernah Main di Eropa, Pemain Ini Luput dari Pantauan Riedl
- Marca
VIVA.co.id – Indonesia saat ini berada di ujung tanduk di Piala AFF 2016. Timnas dalam kondisi wajib menang saat menghadapi Singapura di Rizal Memorial Stadium, Jumat 25 November 2016.
Banyak yang beranggapan, hasil minor ini karena persiapan Indonesia yang terlalu mepet setelah lepas dari sanksi FIFA. Selain itu, Tim Merah Putih juga hanya bisa diperkuat dua pemain dari masing-masing klub Torabika Soccer Championship (TSC).
Sebenarnya, Indonesia masih memiliki banyak pemain berbakat yang luput dari pantauan pelatih Alfred Riedl. Salah satunya adalah Martunis, yang sempat membela tim akademi Sporting Lisbon, Portugal.
"Ini kali pertama Anda memberi tahu mengenai pemain ini (Martunis). Tak ada yang memberi tahu saya sebelumnya," kata Riedl pada ESPN FC.
"Saya tak tahu dia. Namun, banyak pemain yang bermain di klub luar negeri, yang sulit untuk dipantau. Kami beruntung bisa mendapatkan (Stefano) Lilipaly. Dia pemain bagus, yang bisa membantu kami. Namun, pemain lain, yang mungkin bermain di level yang lebih tinggi, kami tak bisa mendapatkan mereka," kata pelatih asal Austria ini.
Kisah ajaib Martunis bermula saat bencana tsunami menghantam Aceh pada 2004. Ketika itu, Martunis masih berusia 8 tahun dan dipaksa bertahan nyaris satu bulan di atas sebuah kasur yang mengambang di lautan.
Di atas kasur kecil, Martunis harus menjaga diri sendiri. Hanya makan dari mie kemasan yang ikut terseret ke tengah laut. Setelah 21 hari, persediaan makanan pun habis. Beruntung, seorang wartawan Sky News menemukannya di sebuah kawasan hutan bakau.
Kisah ajaib ini rupanya menarik minat media Portugal. Karena Martunis menggunakan kostum tim nasional Portugal bernomor punggung 10 dengan nama Rui Costa.
Pada 2005, Martunis mendapat kesempatan langka bertemu dengan skuat Portugal termasuk Deco, Luis Figo, sampai Cristiano Ronaldo. Kisah Martunis pun berhasil menyentuh hati megabintang Portugal tersebut yang langsung menjadikan dia anak angkat.
Martunis sempat mendapatkan kesempatan menimba ilmu di tim U-19 Sporting Lisbon, yaitu Alcochete, pada 2015 lalu. Namun, kini dia sudah pulang ke kampung halamannya, Banda Aceh. Pemain 19 tahun ini masih menunggu kabar dari Sporting, apakah pelatihannya dilanjutkan atau tidak. (one)