Duka Timnas Indonesia Kehilangan Pemain Terbaiknya
- Satria Permana/VIVAbola
VIVA.co.id – Kepergian Maulwi Saelan untuk selamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi sepakbola Indonesia. Bagaimana tidak, penjaga gawang Timnas Indonesia era 1950an itu adalah salah satu pesepakbola terbaik yang pernah dimiliki Tim Garuda.
Memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI, Maulwi dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Tapi, pria kelahiran 8 Agustus 1926 itu justru tak suka menunjukkan sisi keras sebagai seorang anggota TNI.
Mantan penyerang Timnas Indonesia, Risdiyanto, punya pandangan tersendiri tentang almarhum yang punya pangkat Kolonel CPM ini. Menurut Risdiyanto, sosok Maulwi Saelan adalah sosok yang kalem dan "kebapakan", jauh dari kesan sangar yang biasanya dimiliki anggota TNI.
"Beliau itu enggak pernah marah. Kalau saya berada jauh (usianya) di bawah beliau. Yang saya ingat, dulu beliau pernah jadi pembina Persija (Jakarta) dan saya sebagai pemain. Ya itu tadi, kalau bertemu dengan para pemain dan memberikan semangat beliau tidak pernah marah dan selalu tenang," kata Risdiyanto kepada wartawan.
Lain halnya dengan legenda Timnas Indonesia lainnya, Heri Kiswanto. Heri bercerita pernah diberi nasihat langsung jelang sebuah pertandingan.
Heri masih ingat apa yang dikatakan Maulwi, namun tidak dengan ajang pertandingan tersebut. Karena sikapnya tersebut, kiper berjuluk "Benteng Beton" itu dinilai sebagai pemain terbaik di Tanah Air.
"Ajangnya saya lupa. Tapi saya ingat beliau bilang begini, 'Heri, di dada kamu ada lambang garuda dan (bendera) merah putih. Main dengan semangat dan kerja sama, enggak usah berpikir macam-macam.' Itu yang saya ingat betul dari beliau," ujar Heri.
"Beliau itu tidak pernah banyak berbicara tapi pasti dalam bertindak. Bagi saya, beliau adalah pesepakbola terbaik yang pernah dipunyai negeri ini," ujarnya.
Maulwi Saelan meninggal dunia di usia 90 tahun, Senin 10 Oktober 2016. Maulwi adalah penjaga gawang Timnas Indonesia saat berkiprah di Olimpiade 1956 Melbourne. Ia juga pernah membawa timnas menahan imbang Uni Soviet yang diperkuat kiper legendaris, Lev Yashin, di ajang tersebut.
Lihat perjalanan karier Maulwi Saelan secara singkat di video ini.