Cerita Bek Timnas Sok Jadi Dirigen di Upacara 17 Agustus
- VIVA.co.id/Purna Karyanto
VIVA.co.id – Setiap warga negara Indonesia (WNI) pasti pernah merasakan suasana hari kemerdekaan, 17 Agustus. Upacara dan lomba menjadi agenda utama dalam hari kemerdekaan.
Hal itu pun dirasakan oleh bek Timnas Indonesia, Rudolof Yanto Basna. Yanto pun menceritakan kisah uniknya saat menjalani kegiatan di Hari Kemerdekaan.
Saat masih di kelas empat Sekolah Dasar (SD), Yanto sempat menjadi dirigen paduan suara. Dia menjadi dirigen dengan status pengganti, lantaran temannya mundur.
"Awalnya, itu cewek. Terus katanya dia tak bisa datang. Saya coba-coba saja maju. Jadilah dirigen, pimpin teman-teman nyanyi lagu Indonesia Raya," kata Yanto saat ditemui di Hotel Lor In, Sentul, Selasa 16 Agustus 2016.
"Saya tak tahu apa gerakan tangannya benar atau tidak. Tapi, ya itu teman-teman semangat bernyanyi," lanjutnya.
Pada Rabu 17 Agustus 2016, usia Indonesia sudah memasuki 71 tahun. Momen ini, disebut Yanto, menjadi titik balik bagi sepakbola Indonesia untuk bangkit.
Dia berharap kondisi sepakbola nasional lebih baik. Dan, prestasi Timnas di kancah internasional meningkat.
"Kemerdekaan itu bagi saya bisa bermain bola tanpa intrik-intrik di luar lapangan. Saya juga berharap, di Hari Kemerdekaan kali ini, Indonesia bisa lebih berprestasi di kancah internasional," tutur Yanto.