Klub Sumbang 2 Pemain ke Timnas, Menpora Meradang

Menpora Imam Nahrawi saat membuka Liga Invitasi Media 2016 di Lapangan C Senayan
Sumber :
  • Dok. Kemenpora

VIVA.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi meradang, begitu mendengar setiap klub peserta Torabika Soccer Championship hanya memperbolehkan tim nasional mengambil dua pemain mereka. Padahal, Skuad Garuda asuhan Alfred Riedl dalam waktu dekat akan bermain di Piala AFF 2016.

Timnas Indonesia Dapat Kabar Buruk, 2 Pemain Ini Tak Ada Kabar Jelang Piala AFF 2024

Keputusan klub peserta TSC tersebut diambil, setelah melakukan pertemuan dengan operator kompetisi PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Jumat 22 Juli 2016. Mereka beralasan, agenda internasional timnas tersebut bentrok dengan jadwal TSC, sehingga dapat merugikan klub yang pemainnya banyak diambil oleh Riedl nanti.

"Hanya membolehkan Riedl mengambil maksimal dua pemain dari setiap klub, merupakan sikap yang arogan dan mementingkan kepentingan pribadi, atau golongan di atas kepentingan nasional," tegas Imam melalui pesan singkat kepada wartawan, Minggu 24 Juli 2016.

Ngeri, Bek Timnas Indonesia Kevin Diks Jadi Top Skor FC Copenhagen

(Baca juga: TSC Tetap Jalan, Klub Hanya Lepas 2 Pemain ke Timnas)

Terkait dengan hal ini, Imam meminta kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk bersikap tegas kepada GTS. Sebab, ajang kompetisi diadakan demi kepentingan timnas, bukan hanya soal prestasi klub semata.

Hokky Caraka Bakal Gantikan Posisi Rafael Struick di Piala AFF, STY: Ekspektasinya Jangan Terlalu Tinggi

"Pembatasan yang dilakukan oleh PT GTS sungguh tidak bisa dinalar. Saya sungguh kecewa. Untuk itu, saya meminta PSSI selaku otoritas sepak bola di Indonesia bisa bersikap tegas," tutur pria asal Bangkalan, Madura tersebut.

Meradangnya Imam kali ini bukan tanpa alasan, dia menilai potensi Skuad Garuda untuk berprestasi di kancah internasional amat besar. Tetapi, dengan adanya hambatan ini, tentu akan sulit bagi Riedl menemukan racikan terbaik untuk skuad asuhannya nanti.

"Timnas merupakan kebanggan masyarakat. Tentu kita semua masih ingat, pada 2010, di event yang sama, Piala AFF, Merah Putih hampir saja menjadi juara. Sayang, saat itu kita kalah oleh Malaysia," katanya.

Hambatan yang akan dihadapi Riedl tidak hanya soal pembatasan perekrutan pemain. Pria asal Austria tersebut dituntut untuk putar otak, guna mengakali masa pemusatan latihan yang ditetapkan oleh GTS.

Dalam pertemuan antara klub dan GTS disebutkan, pemusatan latihan hanya ada beberapa periode singkat, yakni 8-12 Agustus, 15-19 Agustus, 6 September, dan 18-26 September. Tetapi, untuk periode terakhir, Riedl tak bisa leluasa, karena hanya pemain boleh dipanggil jika klubnya tak memiliki jadwal bertanding. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya