PSSI Dikritik karena Kasus Eks Pemain Timnas Jadi Satpam
- GOSport/Ady Sesotya
VIVA.co.id – Mencuatnya kasus mantan pemain tim nasional Indonesia U-21, Fachri Firmansya yang beralih profesi menjadi satpam karena cedera mengundang banyak kritik kepada PSSI. Bukan tanpa alasan, sebab Fachri tak mendapat perhatian dari otoritas tertinggi sepakbola Indonesia tersebut.
Seperti diketahui, Fahcri yang sebelumnya bermain di Sriwijaya U-21 dipanggil masuk ke Timnas untuk berlaga di turnamen Cotif, Spanyol pada 2014 lalu. Namun, di sana dia mendapatkan cedera lutut, dan membuatnya mesti menjalani operasi.
Menurut mantan Pelatih Timnas U-21 ketika itu, Rudy William Keltjes, ada pembicaraan antara Sriwijaya sebagai klub pemilik dan PSSI. Informasi yang didapat, kedua belah pihak sepakat untuk mencarikan dokter ortopedi agar Fachri bisa segera dioperasi.
(Baca juga: Mantan Pemain Timnas Jadi Satpam, Ini Kata Legenda Persebaya)
Dan sepengetahuannya, biaya untuk pemulihan cedera tersebut akan sepenuhnya ditanggung. Namun, belakangan dia terkejut karena mendapati ternyata PSSI maupun Badan Tim Nasional (BTN) ternyata tak memberikan perhatiannya.
"Setelah itu yang saya tahu semuanya sudah dilakukan dan dibiayai. Tapi sampai saat ini tak ada pergantian terus anaknya bagaimana tak diperhatikan," ujar Rudy kepada VIVA.co.id, Kamis 16 Juni 2016.
Hal tersebut amat disayangkan oleh legenda Persebaya Surabaya tersebut. Dia menilai PSSI tak boleh bersikap seperti itu, karena sang pemain telah membela Indonesia di kancah internasional.
Sikap abai seperti yang dialami Fachri pun rupanya bukan baru kali ini terjadi. Pria yang kini berusia 62 tahun itu menyebut telah banyak mantan pemain yang cedera namun tidak mendapat perhatian dari federasi.
"Kalau ini kan pakai nama Indonesia. Tapi dari dulu, jamannya saya cederanya juga di Timnas, dan seperti itu saja selesai ya selesai. Semestinya tidak boleh begitu, Ini anak muda, mestinya PSSI ikut mikir jugalah," harapnya.