Bertemu FIFA, Erick Thohir Dibekali Proposal 4 Halaman
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia mengutus Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Thohir sebagai wakil dalam pertemuan dengan FIFA. Tujuannya ialah, agar otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut mau memahami masalah yang ada saat ini dan segera mencabut sanksi yang dijatuhkan.
Sanksi FIFA diterima Indonesia, setelah adanya polemik antara Kemenpora dan PSSI. Ketika itu, FIFA menganggap ada intervensi dari pemerintah yang mengeluarkan Surat Keputusan Menpora Nomor 01307 tentang pembekuan PSSI.
Setelah lebih dari setahun situasi tak membaik, FIFA yang kini dipimpin oleh Gianni Infantino membuka ruang komunikasi dengan pemerintah Indonesia. Mereka kemudian mengirimkan undangan untuk bertemu di markas FIFA, Zurich, Swiss, Senin 25 April 2016.
Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengungkapkan, kepergian Presiden Inter Milan tersebut disertai dengan proposal pembenahan persepakbolaan nasional. Meski hanya empat halaman, namun di dalamnya terpapar jelas apa keinginan pemerintah Indonesia terkait reformasi total di tubuh PSSI.
"Kami titipkan catatan sebanyak empat halaman. Kami tak ingin mundur ke belakang. Yang ideal itu sepakbola bagaimana sih tata kelolanya, supaya transparan dan akuntabel," kata Gatot, saat ditemui di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Dalam catatan pemerintah juga dimasukkan bagaimana pengelolaan industri sepakbola di kasta terendah seperti Divisi Utama dan Liga Nusantara. Gatot mengatakan, pihaknya tak ingin klub-klub kecil kehilangan perhatian.
Selain itu, kasus pengaturan skor yang kerap menjadi isu panas di Tanah Air juga masuk di dalam proposal tersebut. "Ada upaya, bagaimana supaya tidak terjadi lagi match fixing," ucap Gatot. (asp)