BASRI Coba Manfaatkan Momen Pembekuan PSSI

Kantor PSSI di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anry Dhanniary

VIVA.co.id – Pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menpora Imam Nahrawi membuat beberapa pihak ingin memanfaatkan situasi. Isu teranyar, Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) mengajukan diri mengelola kompetisi perserikatan di Tanah Air.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Untuk menyampaikan keinginannya tersebut, jajaran pengurus BASRI mendatangi kantor Kemenpora di Senayan, Jakarta pada Jumat 22 April 2016. Mereka bertemu dengan Tim Transisi bentukan Menpora yang selama ini ditugasi sebagai acting PSSI.

"Kita cukup prihatin dengan pembekuan PSSI yang sudah setahun. Selain itu kita juga kena sanksi dari FIFA. Sepakbola kita sudah tidak ada kegiatan setahun. Kalau yang profesional memang ada, tapi kita lihat yang amatir, sama sekali tidak ada," kata Ketua Umum BASRI, Eddy Sofyan, kepada wartawan.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

(Baca juga: Satu Anggota Komite Eksekutif PSSI Mengundurkan Diri)

"Dari situ kita punya niat untuk kembali menghidupkan Kompetisi Perserikatan, yang dulu bisa mengantar prestasi buat Indonesia. Harusnya, waktu sepakbola sudah berubah ke profesional dan ada pemain asing, sepakbola jadi maju. Tapi ini kok malah menurun. Makanya kita akan lihat, apa yang akan terjadi nanti jika Kompetisi Perserikatan kembali bergulir," jelas dia.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Eddy mengaku, pihaknya sudah mengantongi dukungan dari Kemenpora dan Tim Transisi untuk menggelar ajang tersebut. Eddy juga mengatakan, pihaknya memilih untuk berkomunikasi dengan Kemenpora dan Tim Transisi, dengan anggapan bahwa setelah PSSI dibekukan, otoritas sepakbola ada di Kemenpora.

Selain itu, dia menjelaskan jika dalam persiapan menggelar Kompetisi Perserikatan, pihaknya tak sendirian. BASRI nantinya akan menggandeng Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, guna memuluskan niatnya.

Memanfaatkan APBD

Soal klub mana dan siapa pemain yang akan ikut ambil bagian, Eddy menjelaskan jika hanya klub amatir saja yang bisa ikut. Lalu, pemain yang sudah terdaftar di klub profesional, tidak diperkenankan ikut di ajang ini.

"Kita akan memulai dengan menginventarisir tim dan pemain. Kita juga tidak sendiri, kita akan melibatkan Asprov PSSI di semua daerah. Banyak tim yang sampai sekarang sudah tak terdengar lagi namanya. Jadi kita akan coba bangunkan itu," lanjut Eddy.

"Antusias yang datang luar biasa, oleh sebab itu kita akan berusaha merealisasikannya. Syarat utamanya tentu untuk level amatir saja, dan pemain yang sudah terdaftar sebagai profesional, tidak diperkenankan untuk ikut," imbuhnya.

(Baca juga: Doa Pedagang dan Selebriti di Hari Ulang Tahun PSSI)

Selanjutnya soal pembiayaan. Meski sampai saat ini belum jelas, Eddy yakin bisa menggandeng sponsor untuk mendanai jalannya Kompetisi Perserikatan. "Soal pendanaan, pastinya kita akan mencoba mencari sponsor," ucapnya.

Keinginan BASRI menggelar kompetisi Perserikatan ini tak bisa dilepaskan dengan wacana Presiden Joko Widodo memperbolehkan klub amatir menggunakan dana APBD. Dengan begitu mereka tak perlu pusing mengurus komersial untuk peserta, karena dana dipastikan berlimpah.

"Dan untuk tim, biasanya kan mereka akan dibiayai oleh APBD, jadi kita biarkan saja mereka dibiayai dengan APBD masing-masing," Eddy kembali melanjutkan.

Eddy pun  memaparkan rencananya untuk menggelar kompetisi tersebut. Menurutnya, dalam tiga bulan ke depan, ajang ini sudah bisa digelar.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya