Kemelut PSSI, Suporter Sepakbola Curhat ke SBY
Minggu, 20 Maret 2016 - 17:57 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Bobby Andalan
VIVA.co.id
- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyinggung kemelut sepakbola Indonesia yang hingga kini tak kunjung selesai. Ia mengaku ditemui suporter sepak bola saat singgah di beberapa kota dalam rangkaian Tour De Java kali ini.
"Saya di Semarang tiba-tiba didatangi suporter sepak bola, begitu juga saat makan soto di Lamongan, di depan rumah makan, sudah ada suporter sepak bola curhat tentang kondisi persepakbolaan saat ini," kata SBY saat membuka Konsolidasi Nasional Partai Demokrat di Surabaya, Minggu, 20 Maret 2016.
Para pecinta sepak bola yang menemui, kata SBY, meminta dirinya untuk membantu agar permasalahan di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa segera selesai dan persepakbolan bisa tumbuh dan berkembang lagi.
Memang, hampir setahun ini PSSI didera masalah. Kian runyam ketika pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) membekukan organisasi induk sepak bola Indonesia itu. Masalah makin tak menentu ketika Kejati Jatim menetapkan Ketum PSSI, La Nyalla Mattaliti, sebagai tersangka korupsi beberapa hari lalu.
"Mereka para suporter mengatakan, 'Pak SBY tolong bantu kami selesaikan masalah di PSSI. Agar persepakbolaan di Indonesia tidak mati, agar Indonesia tidak dilarang main di luar negeri, dan pemain asing bisa main di sini,'" cerita dia.
SBY mengatakan, meneruskan suara pecinta sepak bola itu kepada pemerintah merupakan kewajiban. "Saya akan sampaikan, Bapak Presiden, ini riil suara rakyat. Kami mendukung pemerintah dalam menyelesaikan kemelut di tubuh persepakbolaan di negeri kita," kata Presiden RI keenam itu.
Menurut SBY, menyerap suara rakyat atas pelaksanaan kebijakan pemerintah bagian dari fungsi kontrol Demokrat terhadap pemerintahan Jokowi. SBY berjanji akan menyampaikan kenyataan yang ditemukannya di tengah masyarakat secara objektif kepada pemerintah, termasuk terkait kisruh sepakbola nasional. "Tidak lebih dan tidak kurang," ucapnya.
Ia berharap pemerintahan Jokowi tidak alergi dengan kritik. Menurutnya, kritik bermanfaat agar kebijakan yang dilaksanakan tidak salah dan sesuai dengan harapan rakyat. "Sepuluh tahun saya pernah memimpin negeri ini, setiap hari ada sepuluh kritik masuk ke saya dan pemerintahan yang saya pimpin," kata SBY. (ren)
Memang, hampir setahun ini PSSI didera masalah. Kian runyam ketika pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) membekukan organisasi induk sepak bola Indonesia itu. Masalah makin tak menentu ketika Kejati Jatim menetapkan Ketum PSSI, La Nyalla Mattaliti, sebagai tersangka korupsi beberapa hari lalu.
"Mereka para suporter mengatakan, 'Pak SBY tolong bantu kami selesaikan masalah di PSSI. Agar persepakbolaan di Indonesia tidak mati, agar Indonesia tidak dilarang main di luar negeri, dan pemain asing bisa main di sini,'" cerita dia.
SBY mengatakan, meneruskan suara pecinta sepak bola itu kepada pemerintah merupakan kewajiban. "Saya akan sampaikan, Bapak Presiden, ini riil suara rakyat. Kami mendukung pemerintah dalam menyelesaikan kemelut di tubuh persepakbolaan di negeri kita," kata Presiden RI keenam itu.
Menurut SBY, menyerap suara rakyat atas pelaksanaan kebijakan pemerintah bagian dari fungsi kontrol Demokrat terhadap pemerintahan Jokowi. SBY berjanji akan menyampaikan kenyataan yang ditemukannya di tengah masyarakat secara objektif kepada pemerintah, termasuk terkait kisruh sepakbola nasional. "Tidak lebih dan tidak kurang," ucapnya.
Ia berharap pemerintahan Jokowi tidak alergi dengan kritik. Menurutnya, kritik bermanfaat agar kebijakan yang dilaksanakan tidak salah dan sesuai dengan harapan rakyat. "Sepuluh tahun saya pernah memimpin negeri ini, setiap hari ada sepuluh kritik masuk ke saya dan pemerintahan yang saya pimpin," kata SBY. (ren)
Baca Juga :
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
VIVA.co.id
14 Maret 2022
Baca Juga :