Sepakbola di Asian Games Terancam, KOI Masih Kalem
Sabtu, 13 Februari 2016 - 05:47 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Cabang olahraga sepakbola terancam tak bisa dipertandingkan di Asian Games 2018. Kondisi tersebut bisa saja terjadi jika sanksi FIFA terhadap Indonesia ditingkatkan levelnya di Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA 26 Februari 2016 mendatang.
Hingga sekarang, masalah di sepakbola nasional belum juga beres. Solusi pun tak kunjung didapat.
Baca Juga :
Kisah Pahit Rio Haryanto di F1
Hingga sekarang, masalah di sepakbola nasional belum juga beres. Solusi pun tak kunjung didapat.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, dan Ketua Komite Ad Hoc, Agum Gumelar, sudah bertemu pada Rabu 10 Februari 2016 lalu. Kondisi ini dianggap sebagai kunci untuk membuka peliknya masalah dalam sepakbola nasional.
Usai pertemuan tersebut Agum langsung mengundang Imam dan wakilnya hadir dalam rapat Komite Ad Hoc, Senin 15 Januari 2016 mendatang. Sayangnya, pihak Kemenpora hampir dipastikan tak mengirim wakilnya lantaran masih menunggu instruksi dari Presiden Joko Widodo.
"Pertemuan pak Imam dengan pak Agum sebenarnya merupakan kabar yang baik. Semoga, hasilnya bisa lebih baik pula," kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, di kantor Kemenpora, Jumat kemarin, 12 Februari 2016.
Sebelum dibahas di KLB, sanksi Indonesia akan didiskusikan terlebih dulu di rapat Komite Eksekutif (Exco) 25 Februari 2016. Hasil diskusi di rapat tersebut bakal menentukan apakah sanksi Indonesia layak untuk ditingkatkan ke level kongres atau tidak.
Bisa disimpulkan, Indonesia hanya memiliki waktu efektif 11 hari untuk menyelesaikan permasalahan di sepakbola nasional. "Tunggu hasil KLB FIFA di Februari ini. Saya kira akan terselesaikan dan bisa dimainkan di Asian Games karena masih ada waktu 2 tahun lagi. OCA juga berharap sepakbola bisa dimainkan di Asian Games," ujar Erick.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, dan Ketua Komite Ad Hoc, Agum Gumelar, sudah bertemu pada Rabu 10 Februari 2016 lalu. Kondisi ini dianggap sebagai kunci untuk membuka peliknya masalah dalam sepakbola nasional.