Sinyo Aliandoe Nyaris Loloskan Indonesia ke Piala Dunia

Sinyo Aliandoe
Sumber :
VIVA.co.id
Dinilai Egois, Gaji Marselino Ferdinand Bisa Beli 14 Unit Avanza
- Sepakbola Indonesia tengah berduka. Pelatih legendaris Tim Merah Putih, Sinyo Aliandoe meninggal dunia pagi tadi pada pukul 08.30 WIB di RS Mayapada, di usia 75 tahun.

Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi
Lahir di Flores Timur, 1 Juli 1940, pemilik nama lengkap Sebastian Sinyo Aliandoe ini adalah mantan pemain dan juga pelatih Timnas Indonesia. 

5 Fakta Marselino Ferdinan, Pemain Timnas yang Lagi Viral
Pria yang akrab disapa Bung Sinyo ini meraih gelar juara bersama Persija pada 1964 sebagai pemain. Pada saat itu Sinyo muda masuk dalam skuad Persija setelah penampilannya bersama Maesa di kompetisi internal Persija memikat hati pelatih kala itu, drg. Endang Witarsa.

Dia salah satu pesepakbola berbakat yang pernah memperkuat Timnas Garuda di era 60-an. Di timnas, Sinyo juga ikut memberikan gelar Piala Aga Khan di Dhaka (Bangladesh), Piala Raja di Thailand dan juga Merdeka Games di Malaysia.

Sayangnya, Sinyo saat bermain mengalami patah kaki, dan sejak itulah dia berhenti bermain sepakbola dan menekuni dunia kepelatihan di usia muda. Sebagai pelatih, Sinyo, sempat menangani timnas Indonesia pada SEA Games 1983, tapi kandas di babak I.

Kecemerlangan Sinyo terlihat saat menangani Tim Merah Putih di Kualifikasi Piala Dunia 1986. Pelatih bertangan dingin ini mampu meramu skuad Indonesia menjadi kekuatan menakutkan dan nyaris saja lolos ke putaran final yang berlangsung di Meksiko.

Perjalanan Indonesia saat itu dimulai dari babak I, Grup 2 Zona B atau tim-tim dari Asia Pasifik. Indonesia bersaing dengan India, Thailand, dan Bangladesh.

Hanya juara grup yang berhak lolos ke babak 2. Hebatnya, Indonesia mampu keluar sebagai juara grup dengan raihan 9 poin, hasil 4 kemenangan, 1 kali imbang, dan 1 kekalahan.

Hermansyah, Ristomoyo, Didik Darmadi, Warta Kusuma, Elly Idris, Bambang Nurdiansyah, Rully Nere, Marzuki Nyakmad, Noah Meriem, Zulkarnain Lubis, Herry Kiswanto, Ferrel Raymond Hattu, dan Dede Sulaiman menjadi kekuatan Indonesia saat itu. Thailand mampu dikalahkan di laga kandang dan tandang.

Indonesia pun melangkah ke babak 2, yang tinggal diisi oleh 4 tim terbaik di zona B. Sayang, perjalanan Indonesia harus terhenti usai dikalahkan Korea Selatan 1-6 secara agregat. 

Tapi, tentu saja perjuangan Sinyo tetap pantas dihargai. Tinggal 2 langkah lagi Indonesia sebenarnya bisa mengantongi tiket ke Piala Dunia.

Selanjutnya Kisah Pilu Sinyo ...

***
Kisah Pilu Sinyo

Agustus tahun lalu, kisah pilu sempat mewarnai kehidupan Sinyo. Dia sempat lebih dari seminggu terlunta-lunta di jalanan karena lupa jalan pulang ke rumahnya sendiri.

Warga menemukan Sinyo dan mengantarkannya ke kantor Polsek Pancoranmas, Depok. Kepada wartawan, Sinyo yang mengenakan kaos berwarna merah dan celana jins serta sandal jepit hijau mengaku pernah memperkuat Persija. 

Menurut Sinyo, dia telah sepekan berputar-putar di sekitar Depok. Semula dia dari Jakarta hendak pulang ke rumahnya di Cinere. 
 
Kisah malang Sinyo berakhir setelah pihak keluarga datang ke kantor polisi. Kapolsek Limo Komisaris Sujanto mengatakan, pria paruh baya itu dijemput anaknya, sesaat setelah berita terkait orang hilang beredar di media massa.  
Salah seorang tetangga lainnya yang enggan disebut namanya mengatakan, Sinyo seperti ditelantarkan oleh anak-anaknya sendiri. "Yang saya dengar, anaknya seperti enggak ada yang peduli. Dia di rumah ini sama istri barunya. Usianya sama. Tapi, enggak tahu sekarang, sudah lama enggak lihat lagi," ucapnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary

2.086 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Laga Indonesia Vs Filipina

Ribuan aparat gabungan dikerahkan untuk menjaga dan mengawal jalannya laga sepak bola antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2024