Waktunya KONI DKI Jakarta Dipimpin Wajah Baru
- VIVA/Riki Ilham Rafles
VIVA – Ketua Pengprov POSSI DKI Jakarta, Ali Mochtar Ngabalin menyoroti kegagalan kontingen DKI Jakarta pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 dan PON XX Papua 2021 menjelang Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI DKI Jakarta yang rencananya digelar pada 27 Maret 2022.
Pasalnya, juru bicara Kantor Staf Presiden (KSP) ini melihat ada upaya mempertahankan oligarki kekuasaan di KONI DKI Jakarta.
"Sebaiknya yang expired menyingkir dan jangan pertahankan oligarki kekuasaan di KONI DKI Jakarta. Itu tidak baik. Saatnya reformasi total KONI DKI Jakarta untuk mengembalikan kejayaan olahraga DKI Jakarta," kata Ngabalin yang didaulat sebagai Ketua Tim Pemenangan Julizar Idris maju sebagai calon Ketua KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 dalam acara Deklarasi di Jakarta.
Pada PON Jawa Barat, Kontingen DKI Jakarta. Kemudian, keduanya yang kembali memimpin Kontingen DKI Jakarta juga tidak mampu mewujudkan target merebut gelar juara umum pada PON XX Papua 2021.
Padahal, jajaran KONI DKI Jakarta telah berjanji di hadapan anggota parlemen akan menjadikan konitngen yang terbaik di pesta olahraga akbar nasional empat tahunan di Bumi Cenderawasih tersebut.
"Ingat janji anda di hadapan anggota parlemen. Sebagai masyakat olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas harusnya mundur dan memberikan kesempatan kepada figur lain untuk berbuat yang terbaik bagi DKI Jakarta," tegasnya.
Ngabalin mengaku bersedia menjadi Ketua Tim Pemenangan Bang Joel menuju kursi Ketua KONI DKI Jakarta karena benar-benar mengenal sosok Bang Joel yang punya leadership dan kemampuan manajerial mumpuni.
"Saya langsung memberikan dukungan karena tidak meragukan kepemimpinan Bang Joel. Dan, saya yakin Bang Joel bisa mengembalikan kejayaan olahraga DKI Jakarta ke depan," jelasnya.
Ngabalin juga mengungkapkan bahwa keberhasilan KONI DKI Jakarta menempati posisi runner up di Papua itu tidak terlepas dari kesuksesan Tim Selam DKI Jakarta yang mampu menyumbangkan 8 medali emas.
"Awalnya Tim Selam DKI Jakarta itu hanya ditargetkan 3 medali emas. Kemudian, kita diminta untuk menaikkannya menjadi 6 emas dan ternyata kita sukses merebut 8 emas. Tapi, kesuksesan selam itu tidak membuat kita bangga. Saya tidak bisa menegakkan kepala saat kembali ke Jakarta karena Kontingen DKI Jakarta gagal merebut gelar juara umum," ungkap Ngabalin.
Sementara Bang Joel mengatakan, pihaknya bukan hanya punya program untuk menjadikan KONI DKI Jakarta sebagai lembaga terpercaya tetapi juga sudah menyiapkan sistem aplikasi dalam penerapan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan juga pemilihan atlet dan pelatih.
"Saya sudah menyiapkan aplikasi yang nantinya akan diluncurkan saat menjabat sebagai Ketua KONI DKI Jakarta periode 2022-2026. Jadi, seluruh masyarakat DKI Jakarta dan stake holder olahraga bisa melihat setiap saat penggunaan anggaran dan perkembangan atlet dalam menjalankan program pembinaan. Dan, kita juga akan memberikan laporan keterbukaan kepada publik," tuturnya.