Reaksi Sultan DIY soal Merapi Jadi Alasan Pencoretan Mandala Krida
- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
VIVA – PSSI mencoret Stadion Mandala Krida dari daftar stadion yang diajukan ke FIFA untuk menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 mendatang. Alasan pencoretan Mandala Krida karena kondisi Gunung Merapi yang sulit untuk diprediksi.
Menanggapi pencoretan Stadion Mandala Krida, Gubernur DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Sri Sultan HB X pun angkat bicara. Menurut Sultan HB X, sejak dulu Gunung Merapi memang ada di DIY.
"Lha arep mindah Merapi, piye nak alasanne Merapi (Yah masa' mau memindahkan Gunung Merapi, kalau alasan dicoret karena Merapi)," ujar Sultan HB X, Senin 6 Juli 2020.
"Kalau memang berbahaya, rakyat Yogya kan sudah pindah semua dari kemarin," lanjut Sultan HB X.
Sultan HB X mengungkapkan, stadion yang diajukan ke FIFA untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 merupakan kewenangan PSSI. Sultan HB X pun mengaku tak mempermasalahkan pencoretan Mandala Krida.
Sultan HB X menerangkan bahwa Pemda DIY pun sudah berjuang agar Stadion Mandala Krida masuk sebagai salah satu stadion untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Tapi tetap, keputusan ada di PSSI.
"Keputusan memang ada di PSSI. Ya arep ngopo (ya mau bagaimana)? Kita sudah mencoba memperjuangkan dari kemarin. Kita juga sudah mengalokasi untuk memperbaiki stadion karena masih ada kebutuhan yang belum (dipenuhi), seperti lampu, tempat duduk, harus kita lakukan," terang Sultan HB X.
"Kita kan sudah memasukkan anggaran ke itu (renovasi Mandala Krida). Kalau memang batal dan itu pasti, ya wis duite nggo COVID-19 (kalau batal ya anggaran renovasi dialihkan untuk penanganan Covid-19 saja)," papar Sultan HB X.
Baca juga:
Babel Muba United FC Incar Slot Promosi ke Liga 1
Shin Tae-yong dan PSSI Berantem Lagi?
Merujuk Surat FIFA ke PSSI, 6 Stadion Piala Dunia U-20 Malah Berisiko
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
