Mendesak PSSI Pecat Indra Sjafri

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri sedang dalam sorotan. Sebabnya, dia dianggap telah sengaja mengikis kepercayaan publik terhadap pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Terpopuler: Manchester City Buang Keunggulan 3 Gol, Legenda MU Follow Instagram Marselino Ferdinan

Indra menuding Tae-yong sebagai pembohong. Komentar itu sebagai jawaban dari hasil wawancara juru taktik asal Korea Selatan dengan media massa di sana.

Tae-yong menumpahkan kegelisahannya melihat inkonsistensi PSSI belakangan ini. Yang utama tentu pengangkatan Indra sebagai Dirtek PSSI.

33 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF, 23 di Antaranya Berstatus Debutan, Siapa Saja?

Karena ketika Indra menjadi asistennya di Timnas Indonesia U-19 telah melakukan tindakan indisipliner. Dia meninggalkan rekan pelatih lainnya usai pemusatan latihan di Thailand cuma karena ingin menghadiri resepsi pernikahan.

Akibat dari pernyataan Indra tersebut, kini publik ramai membicarakannya. Posisi Tae-yong di Timnas Indonesia pun diramalkan tidak bakal lama lagi.

Siapa Sangka, Maarten Paes Ternyata Dulunya Seorang Striker

Melihat segala keriuhan ini, pengamat sepakbola nasional, Rayana Djakasurya mendesak Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan untuk bertindak. Dia menyuarakan agar Indra dipecat dengan alasan telah membuat situasi tak kondusif.

"Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sebaiknya mengambil keputusan memecat Indra Sjafri dari jabatannya," kata Rayana kepada wartawan.

"Saya rasa solusi ini yang terbaik untuk membuat Shin Tae-yong lebih nyaman dalam menjalankan program meningkatkan prestasi Timnas Indonesia," imbuhnya.

Rayana memilih berpihak kepada Shin Tae-yong karena mengukur kualitas kepelatihan. Juru taktik berusia 51 tahun itu terbukti bisa memimpin Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia.

Meski tersingkir dari fase grup, tapi Tae-yong dan anak asuhnya ketika itu mencatatkan hasil monumental. Mereka menang dengan skor dua gol tanpa balas.

Karena kekalahan tersebut, akhirnya Jerman gagal melangkah ke babak 16 besar. Padahal statusnya ketika itu adalah juara bertahan Piala Dunia 2014.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya