Harusnya Shin Tae-yong Pecat Indra Sjafri Duluan
- pssi.org
VIVA – Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dikepung PSSI. Dari berbagai penjuru, pelatih asal Korea Selatan itu mendapatkan kritikan hingga ancaman pemecatan.
Sebabnya, Tae-yong berkeluh kesah ke media massa Korea Selatan beberapa waktu lalu. Di antaranya adalah Tae-yong menyebut PSSI tidak konsisten untuk membangun sepakbola Indonesia.
Tae-yong juga mengeluhkan dirinya sulit kembali ke Indonesia untuk memimpin pemusatan latihan karena penularan virus Corona COVID-19 di Indonesia masih tinggi.
Tae-yong juga mengkritik Indra Sjafri yang dinilainya berlaku indisipliner saat pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Thailand, Februari 2020. Ketika itu, Indra yang masih menjadi asisten Tae-yong meninggalkan rombongan pelatih lebih dulu dengan alasan mau menghadiri acara resepsi pernikahan.
Kini, situasinya malah berbalik. PSSI beramai-ramai 'menyerang' Tae-yong. Awalnya, PSSI membentuk Satgas Timnas Indonesia untuk menindak tegas pernyataan Tae-yong di media Korsel. Kemudian, Indra Sjafri yang sudah naik jabatan menjadi Direktur Teknik berbalik melontarkan kata-kata keras.
Bahkan, Indra menyebut Tae-yong sebagai pembohong dan sudah tidak percaya diri lagi dengan janji-janjinya saat menandatangani kontrak dengan PSSI pada Desember 2019 lalu.
Situasi ini mengundang perhatian pembina Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa. Dia menyebut, Tae-yong telah melakukan kesalahan dengan memaafkan Indra Sjafri saat meninggalkan pelatihan lebih dulu karena usuran pribadi. Seharunya, kata Lalu Mara, Tae-yong memecat Indra Sjafri atas kesalahannya tersebut.
"Menurut saya, kesalahan Shin Tae-yong adalah tidak memecat Indra Sjafri saat meninggalkan tim pelatih dengan alasan undangan dan urusan pribadi dia," kata Lalu Mara di Zoom Meeting I'm Gen Z Official, baru-baru ini.
Lalu Mara juga heran melihat sikap Indra yang menurutnya sudah kelewat batas. "Baru kali ini saya melihat seorang asisten pelatih menyerang pelatih kepala," ujarnya.
Sebelumnya, Indra mengakui bahwa dirinya meninggalkan rombongan pelatih seusai Timnas U-19 menjalani TC di Thailand. Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten, pada 1 Februari 2020, Indra pergi untuk memenuhi undangan resepsi pernikahan anak pelatih Madura United, Rahmad Darmawan.
Atas sikap Indra itu, Tae-yong awalnya ingin memaafkan mantan pelatih Bali United tersebut. Namun, ketika bertemu dalam rapat dengan petinggi PSSI, Tae-yong menilai Indra bertingkah biasa saja, seperti menganggap dirinya tidak bersalah.
Yang membuat Tae-yong menjadi lebih heran adalah tak lama setelah perselisihan itu, Indra diangkat oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjadi Direktur Teknik PSSI.
"Pelatih lokal pulang lebih dulu dari TC. Setelah itu saya berniat memaafkan dia ketika kami rapat, jika ia mengakui kesalahannya. Tapi dia biasa saja seperti tidak melakukan kesalahan," ucap Tae-yong.
“Seorang kepala asosiasi sepakbola dari seorang perwira polisi berpangkat tinggi (Ketum PSSI, Iriawan) memanggil saya untuk bertemu. Pelatih lokal itu meninggalkan kantor selama dua bulan dan tiba-tiba menjadi Direktur Teknik," sambungnya.