Indra Sjafri Dianggap Kelewat Batas, Sudah Salah Malah Menyerang
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Sikap Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri yang bicara vokal menyerang pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendapatkan kritik. Dia dianggap sudah kelewat batas.
Indra menyebut Tae-yong telah berbohong. Dalam wawancara dengan media massa Korea Selatan, disebutkan dia, Indra melakukan tindakan indisipliner dan tidak meminta maaf.
Ketika itu Indra sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia U-19 meninggalkan rombongan tim pelatih usai pemusatan latihan di Thailand. Alasannya karena dia ingin datang dalam acara resepsi pernikahan.
Yang membuat Tae-yong kesal, Indra seolah tidak merasa bersalah dan tidak pernah minta maaf. Indra membalas Tae-yong telah berbohong, karena tidak berselang lama dari kejadian dia sudah melakukan permohonan maaf.
Sikap perlawanan Indra tak berhenti sampai di sana. Dia menganggap Tae-yong yang belakangan kontra kepada kebijakan PSSI sudah kehilangan kepercayaan diri untuk menuntaskan janji membawa Timnas Indonesia berprestasi.
Melihat polemik yang ada, pegiat sepakbola Indonesia, Lalu Mara Satriawangsa menganggap Indra sudah kelewat batas. Sebagai asisten, seharusnya dia tidak kontra dengan pelatih kepala.
"Sepakbola itu ada respek. Saya lihat yang dilakukan Indra sudah kelewatan. Tidak pernah ada seorang asisten pelatih itu bicara pelatih kepala," tutur Lalu Mara saat hadir di Zoom Meeting I'm Gen Z Official, Senin 22 Juni 2020.
"Bicaranya demikian menyerang. Kesan saya tidak ada respek sama sekali," imbuh mantan manajer Pelita Jaya tersebut.
Jika melihat awal mula masalah ini, dianggap Lalu Mara memang Indra sudah bersalah. Kepentingan pekerjaan ditepikan cuma untuk datang ke acara resepsi penikahan.