Gagasan Ketum PSSI Bikin Liga 1 2020 Terasa Hambar

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (Kanan).
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengajukan gagasan terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020. Ada lima poin yang coba diajukannya dalam pertemuan virtual dengan klub pada Selasa siang WIB 2 Juni 2020.

Jumpa Borneo FC, Gelandang Persib: Kami Butuh Kemenangan

Yang pertama, dia mengajukan Liga 1 dimulai pada September 2020. Sebulan kemudian mengikuti digulirkannya kembali Liga 2.

Terkait dengan subsidi, klub Liga 1 akan diberikan Rp800 juta. Sedangkan untuk klub Liga 2 akan mendapatkan Rp200 juta per bulan selama kompetisi berjalan.

Jelang Hadapi Borneo FC, Persib Fokus Latihan Fisik

Pada poin ketiga, pria yang akrab disapa Iwan Bule mengajukan gagasan Liga 1 tanpa degradasi. Hal yang sama berlaku untuk Liga 2, namun finalis mereka akan promosi.

Dengan skema tersebut, kompetisi kasta tertinggi Indonesia akan diisi 20 klub. Jumlah terbanyak sejak peleburan satu wilayah dilakukan pada 2015.

Ketum PSSI Bakal Evaluasi Besar-besaran Usai Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Jika Kalah Shin Tae-yong Dipecat?

Terkait lokasi pertandingan, Iriawan menggagas Liga 1 dipusatkan di pulau Jawa. Sedangkan untuk Liga 2, tidak ada kejelasan lokasinya.

Namun, Iriawan mengajukan gagasan untuk membagi Liga 2 dengan pembagian empat grup, dengan masing-masing diisi oleh enam tim.

Dua dari gagasan tersebut bisa membuat kompetisi menjadi terasa hambar. Yang pertama tentu dengan tidak adanya degradasi di Liga 1.

Hal ini seperti mengulang Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2017. Saat itu kompetisi dilanjutkan kembali setelah adanya sanksi PSSI oleh FIFA.

Lalu yang lain lagi adalah pemusatan lokasi pertandingan. Klub tidak bermain di kandang, dan itu membuat atmosfer laga tidak maksimal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya