PSSI Jangan Blunder Cari Pengganti Ratu Tisha di Kursi Sekjen

Eks Sekjen PSSi, Ratu Tisha Destria (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – PSSI tengah disibukkan dengan mencari pengganti Ratu Tisha Destria yang baru saja mundur dari kursi Sekretaris Jenderal. Sejatinya, PSSI harus cepat karena posisi Sekjen begitu sentral sifatnya.

Eks Gelandang Top Dunia Berdarah Indonesia Sindir Jose Mourinho, Sebut De Rossi Lebih Cocok di Roma

Sebab, Sekjen ibarat motor dalam roda organisasi di PSSI. Peran Sekjen sangat penting karena bisa mengambil berbagai kebijakan di sepakbola nasional, sekaligus pelaksanaannya.

Di samping itu, dia juga harus bersentuhan langsung dengan anggota PSSI terkait berbagai program sepakbola nasional.

Lawan Bhayangkara FC, PSIM Yogyakarta Akan Lakukan Rotasi Pemain

Makanya, setiap ada masalah di PSSI, pasti Sekjen yang dicecar karena harus tahu perkembangan terkini sepakbola nasional.

Tisha dianggap beberapa kalangan memiliki prestasi selama jadi Sekjen. Catatan terbaiknya adalah ketika meraih penghargaan individu dari AFF.

Viral, Witan Sulaeman Kuliah Pakai Sepatu Seharga Motor

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria

Pembina Persija Jakarta yang mantan manajer pula, Ardhi Tjahjoko, berharap pengganti Tisha bisa lebih baik. Sebab, menurutnya kapasitas Tisha sudah memenuhi kriteria.

"Saya rasa, kinerja bu Tisha sejak 2017 sampai pengunduran diri sangat bail. Maka dari itu, saya berharap penggantinya memiliki wawasan dan mengerti sepakbola. Tidak bisa asal menempatkan orang di kursi Sekjen. Sebab, posisi itu sentral, motor penggerak organisasi dan harus bersedia bekerja penuh," terang Ardhi.

Senada dengan Ardhi, Direktur Operasional Bhayangkara FC, Kombes Pol Sumardji, merasa PSSI harus mencari pengganti yang lebih baik. Jangan sampai, PSSI melakukan blunder kala menunjuk pengganti Tisha.

"Tentunya, PSSI ke depan harus merekrut Sekjen yang lebih bagus dari Tisha dan bisa membuat sepakbola Indonesia lebih maju. Apalagi, tantangannya berat karena Indonesia dihantam pandemi virus corona COVID-19," ujar Sumardji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya