Terungkap Alasan Ratu Tisha Membisu di Kepengurusan PSSI Iwan Bule

Mantan Sekjen PSSi, Ratu Tisha Destria
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Sekjen PSSI, Ratu Tisha tak lagi vokal dalam mengungkap kebijakan-kebijakan PSSI di masa kepengurusan Mochamad Iriawan. Berbeda kala PSSI masih dipimpin Edy Rahmayadi pada periode 2016-2019.

Eks PSSI Sentil Timnas Bahrain Usai Ngemis ke FIFA Agar Main di Luar Indonesia

Tisha saat itu sering muncul ke publik untuk menyampaikan kebijakan PSSi tentang tatanan sepakbola Indonesia. Pun, saat transisi kepengurusan PSSI usai ditinggal Edy Rahmayadi. Ketika PSSI diketuai Djoko Driyono (Januari - Maret 2019), dan Iwan Budianto Maret - November 2019 Tisha  masih tetap eksis. 

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria

Iwan Bule Bingung Usai Timnas Indonesia U-23 ke Babak 8 Besar : Itu Shin Tae-yong atau Pep Guardiola

Baca Juga: PSSI Dinilai Sembrono, Ratu Tisha Digoyang Anggota DPR RI

Salah satu contohnya, Tisha merupakan pengambil keputusan saat pertandingan final leg kedua Piala Indonesia antara PSM Makassar kontra Persija Jakarta ditunda. Pertandingan yang harusnya digelar pada Minggu 28 Juli 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar digeser jadwalnya. Keputusan itu diambil lantaran bus Persija sempat menjadi sasaran lemparan batu.

Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Iwan Bule: Saya Keberatan Disebut Devide et Impera

Namun, bak ditelan bumi. Peran Tisha perlahan luntur kala Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule terpilih menjadi ketum PSSI pada November 2019 lalu. Tisha tak lagi aktif di depan publik. Saat PSSI menyampaikan pengumuman, keputusan penting ke depan publik, semuanya dilakukan oleh Iwan Bule langsung. Lalu, ada apa dengan Tisha?

Sekjen PSSi, Ratu Tisha Destria (tengah)

Usut punya usut, kinerja Tisha dievaluasi oleh Iwan Bule. Hal itu terungkap dalam pernyataan Iwan Bule saat melakukan rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan Komisi X DPR, Rabu 8 April 2020.

Iwan mengakui, sudah melakukan evaluasi di kepengurusan PSSI. Salah satunya adalah Sekjen tak akan lagi mengambil keputusan yang bersifat strategis, termasuk penyampaian informasi ke media.

"Memang, saya melihat terlalu overlapping keberadaan Sekjen (Ratu Tisha). Sehingga yang bersangkutan tidak ada lagi memberikan keputusan yang bersifat strategis," kata Iwan.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (Kanan).

"Bahkan penyampaian-penyampaian di media pun saya ambil alih semua. Karena memang ada hal yang kurang pas," ucapnya.

Tisha bukan cuma dievaluasi oleh Iwan. Ternyata, Anggota Komisi X DPR, Djohar Arifin punya kenangan buruk dengan Tisha. Hal itu terjadi saat dirinya dan anggota Kosisi X  diminta KBRI duduk di kursi VIP saat laga final SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

Alih-alih mendapatkan kursi VIP, Djohar cs malah duduk di bangku biasa lantaran kursinya telah diduduki orang lain atas perintah dari Tisha. 

“Kami diminta oleh KBRI masuk sebagai undangan VIP, tapi ternyata di kursi tak ada nama kami. Yang ada tiga nama lain. Saya tanya siapa yang memasukkan tiga nama itu, ternyata Sekjen,"ucap Djohar. 

“Kemudian kami duduk di bangku biasa. Sekjen Federasi Sepakbola Filipina datang dan mengajak kami pindah. Sekjen kita (PSSI) tak peduli. Selama Sekjen (Ratu Tisha) yang ini saya tidak pernah diundang," jelas mantan ketum PSSI periode 2011-20015 itu.

Baca Juga:

Miris, Legenda Liverpool Positif Terjangkit Virus Corona

Topeng Cristiano Ronaldo dan Teror Mengerikan Virus Corona di Italia

Keberingasan Floyd Mayweather 'Kembali' Tumpah di Ring Tinju

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya