Misi Timnas U-16 Pertahankan Mahkota Juara Asia Tenggara

Para pemain Timnas Indonesia U-16 merayakan gol
Sumber :
  • Instagram/@officialpssi

VIVA – Sepertinya anggapan publik yang menyebut Indonesia punya tim kelas dunia di level junior ada benarnya. Sebab, Timnas Indonesia U-16 tampil begitu beringas di ajang Piala AFF U-16 yang saat ini tengah berlangsung. Ya, armada Garuda Asia belum sekali pun terkalahkan selama gelaran ini digelar.

Sepak terjang pasukan Bima Sakti Tukiman di Piala AFF U-16 2019 sepertinya tak terlalu menggema. Padahal, Timnas U-16 berstatus juara bertahan di ajang ini. Pada 2018 lalu, Rendy Juliansayah cs berhasil mempersembahkan trofi juara dalam turnamen tingkat usia di se-Asia Tenggara.

Saat itu,Timnas U-16 berhasil menumbangkan Thailand lewat drama adu penalti dengan skor akhir 4-3 (1-1), dalam pertandingan yang digelar di Gelora Delta, Sidoarjo, 11 Agustus 2018. Saat itu juga, Timnas U-16 memberikan hadiah ulang tahun untuk Indonesia yang enam hari kemudian merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-73. Kini, Marselino Ferdinan cs juga punya peluang yang sama untuk menghadiahi bangsa ini di hari jadi ke-74.

Sebagai informasi bagi para pecinta sepakbola tanah air, saat ini Timnas U-16 sudah berada di ambang keberhasilan lolos ke babak semifnal. Timnas U-16 yang tergabung di Grup A bersama Filipina, Myanmar, Singapura, Timor Leste, serta tim kuat, Vietnam, belum terkalahkan dalam tiga pertandingan awal.

Pemain Timnas Indonesia U-16 Marselino Ferdinan (kiri)

Tak hanya itu, Timnas U-16 bahkan mampu mencetak lima gol dan baru kebobolan satu gol dalam tiga pertandingan. Dalam dua pertandingan awal melawan Vietnam dan Singapura, Timnas U-16 mampu merebut dua kemenangan dengan catatan clean sheet alias tak kebobolan. Sayangnya dalam laga ketiga, Timnas U-16 hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Timor Leste.

Timnas U-16 tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk bisa memastikan diri menembus babak semifinal. Mampukah sang Garuda Asia kembali menunjukkan kehebatannya?

Perjalanan Awal

Isi Obrolan Wapres Gibran dengan PM Lawrence Wong

Ujian berat sudah langsung harus dihadapi Timnas U-16 di laga perdana. Vietnam jadi lawan pertama Timnas U-16 di turnamen ini. Tampil penuh determinasi di Chonburi Campus Stadium, Chonburi, Thailand, Timnas U-16 berhasil menghantam Vietnam 2-0. Muhammad Valeron dan Marselino jadi pahlawan kemenangan setelah mencetak gol masing-masing di menit 40+2 dan 46.

Berhasil mengalahkan lawan kuat sekelas Vietnam, membuat Marcell Januar Putra cs percaya diri. Selanjutnya, Timnas U-16 kembali meraih poin penuh saat berhadapan dengan Singapura. Tak tanggung, tiga gol berhasil disarangkan Marselino (18), Wahyu Agong Drajat Mulyono (71), dan Mochamad Faizal Shaifullah (79), tanpa Singapura berhasil membalasnya.

Ekonomi RI Kuartal III-2024 Tumbuh 4,95 %, Airlangga Sebut Lebih Baik dari Singapura hingga Arab

Setelah dua kemenangan, konsistensi Timnas U-16 sedikit menurun. Meski demikian, Timnas U-16 belum juga bisa dikalahkan. Berjumpa dengan pemuncak klasemen Grup A, Timor Leste, Timnas U-16 harus puas dengan hasil imbang 1-1. Gol Marselino pada menit 45 berhasil dibalas Paulo Domingos Freitas menit 57.

Hasil imbang melawan Timor Leste jadi kegagalan meraih kemenangan yang pertama bagi Timnas U-16. Dari hasil ini, Bima Sakti harus berpikir keras untuk bisa menjaga konsistensi permainannya. Sebab di fase grup, masih ada dua pertandingan sisa melawan Filipina dan Myanmar.

Satu Keputusan Shin Tae-yong Ini Bikin Rencana Pelatih Vietnam Gagal Total

Pertandingan Piala AFF U-16 antara Timnas Indonesia U-16 melawan Timor Leste

Waspada? Harus. Sebab jika tidak, hasil buruk dalam dua pertandingan berikutnya menghampiri Timnas U-16. Selain itu, Bima juga meminta kepada anak buahnya untuk tak jumawa dan tetap menghormati lawan. Hal ini diakui Bima selalu disampaikannya kepada para pemain setiap saat.

"Saya juga mengingatkan kepada para pemain untuk tidak terlalu besar hati dan sombong, dan selalu rendah hati," ucap Bima usai pertandingan melawan Singapura, Senin 29 Juli 2019 WIB.

Lalu, bagaimana Bima mampu mengelola timnya dan mememberikan hasil positif sejauh ini? Apa yang menjadi kunci bagi mantan asisten Luis Milla Aspas di Timnas U-22 ini?

Tanggung Jawab dan Sistem Rotasi

Bagi Bima, seluruh pemain punya tanggung jawab yang sama, memberikan segalanya demi kemenangan tim. Tak terkecuali para pemain cadangan. Ternyata, legenda hidup Timnas Indonesia ini memberikan porsi tanggung jawab yang lebih besar pada saat bertanding.

Bima punya alasan tersendiri soal ini. Baginya, pemain cadangan adalah sosok yang membawa tenaga baru bagi permainan timnya. Oleh sebab itu, Bima menuntut para pemain pengganti untuk bisa tampil lebih sangar daripada pemain inti yang digantkannya.

Selain itu, Bima juga menerapkan sistem rotasi bagi para pemainnya. Kebugaran pemain tentu jadi alasannya. Bima tahu, dalam setiap turnamen seorang pelatih harus cerdik untuk memaksimalkan para pemain yang ada. Sebab jika ada salah satu pemain andalan yang cedera, maka akan berimbas dengan keseluruhan permainan tim.

"Besok kami akan recovery, dan seperti biasa kami akan tetap fight untuk memberikan yang terbaik. Kemungkinan ada rolling (rotasi) pemain, karena ada pemain yang sudah main sampai dua kali dalam dua hari," ujar Bima.

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti Tukiman (kiri) bersama staf

"Saya katakan kepada mereka, siapa pun yang dipasang harus maksimal, karena semuanya buat tim. Saya juga katakan tadi juga kerja kerasnya sudah bagus. Untuk pemain pengganti saya tekankan kalau mereka harus lebih fight, karena mereka adalah tenaga baru," katanya.

Mempertahankan gelar juara jelas bukan perkara mudah. Timnas U-16 lebih dulu harus mengamankan tiket lolos ke semifinal. Selanjutnya, Timnas U-16 akan berhadapan dengan Filipina, Jumat 2 Agustus 2019. Lalu, Myanmar bakal jadi lawan di pertandingan terakhir Grup A yang akan dihelat Minggu 4 Agustus 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya