Mantan Wakapolri Minta PSSI dan Persija Jangan Diganggu
- VIVA.co.id/ Reza Fajri
VIVA – Mantan Wakapolri, Syafruddin, angkat bicara soal berbagai macam kisruh yang terjadi di sepakbola nasional belakangan ini. Syafruddin, yang juga Ketua Dewan Pembina Persija Jakarta, berharap seluruh pihak bisa bersikap objektif dan dingin dalam menanggapi berbagai perkembangan sepakbola nasional.
Iklim sepakbola nasional mendadak tak stabil usai Kongres Biasa PSSI pada Januari 2019 lalu. Setelah Edy Rahmayadi meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI dan Joko Driyono naik, berbagai macam hal terjadi dengan cepat.
Seperti adanya dorongan untuk menggelar Kongres Luar Biasa karena Joko dianggap tak mampu dalam memimpin PSSI.
"Kalau mau lakukan pergantian, sebaiknya dilakukan reguler. Ada jadwalnya, di 2020 nanti. Jika ada masalah, selesaikan. PSSI kan punya aturan secara global, statuta FIFA. Jadi, jangan sampai mengganggu. Pemain bisa terganggu," kata Syafruddin di kantor Wakil Presiden, kawasan Medan Merdeka Utara, Kamis 7 Februari 2019.
Contohnya, menurut Syafruddin, andai adanya gangguan dan melanggar statuta FIFA, kelangsungan pemain dan klub yang berlaga di pentas internasional bisa saja dianulir.
"Persija sedang ikut kualifikasi Liga Champions Asia. Sempat menang di Singapura. Berikutnya tampil di Australia. Jangan ganggu pemain, pengurus, klub, suporter, yang sudah sangat baik," jelas pria kini yang menjabat Menteri PAN RB tersebut. (one)
Gede Widiade memutuskan mundur sebagai bos Persija Jakarta. Lihat wawancara terakhir Gede saat masih menjabat pada video di bawah ini: