Pelatih Timnas Indonesia Tak Peduli Nama Besar Eriksson

Pelatih Timnas Filipina, Sven-Goran Eriksson
Sumber :
  • Twitter/@FIFAcom

VIVA – Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, tidak terlalu memusingkan soal nama besar seorang pelatih di Piala AFF 2018. Seperti yang diketahui, ada nama Sven-Goran Eriksson, yang berdiri di belakang Timnas Filipina, salah satu lawan Tim Garuda di babak penyisihan Grup B Piala AFF.

Ketakutan Bahrain soal Timnas Indonesia Jadi Kenyataan

Timnas Indonesia sendiri baru akan berhadapan dengan Filipina dalam matchday 4 Grup B, 25 November 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, membedah peta kekuatan calon lawan jelang laga berlangsung.

Filipina tampaknya sangat serius untuk bisa membuktikan diri di Piala AFF 2018. Mendatangkan Eriksson yang notabene adalah pelatih papan atas dunia, bisa jadi solusi untuk mendongkrak performa Neil Etheridge cs

Shin Tae-yong Tendang Pratama Arhan Jelang Piala AFF 2024

Menurut Bima, nama besar seorang Eriksson tidak penting. Legenda Timnas Indonesia ini juga menceritakan bahwa ia pernah bertemu dengan Didier Deschamps, pelatih yang membawa Timnas Prancis juara Piala Dunia 2018. Bima bertemu Deschamps saat menghadiri acara FIFA Football Conference 2018 dan The Best FIFA Awards 2018 di London, Inggris.

Dikatakan Bima, saat itu Deschamps pernah menyebut bahwa pelatih bukanlah orang yang bisa menentukan hasil dalam sebuah pertandingan. Hal ini yang menjadi alasan mengapa Bima sama sekali tak gentar menghadapi Eriksson dan timnya. 

Bukan Cuma Suka Naturalisasi, Ini Sikap Shin Tae-yong yang Tak Banyak Diketahui, Bahkan Ronaldo pun Kini...

"Bagi saya, nama besar itu tidak penting," ucap Bima kepada wartawan, Minggu 4 November 2018.

"Saya sempat ke London dan ketemu Deschamps hingga Van Basten. Deschamps pelatih yang membawa Prancis Juara Dunia 2018 menyebutkan, tidak ada pelatih di dunia yang bisa menentukan hasil," Bima menambahkan.

Bima pun yakin Indonesia masih memiliki peluang untuk menjadi juara Piala AFF 2018. Menurut Bima, ia sangat senang bisa bekerja sama dengan para pemain terbaik di Indonesia. 

"Latihan dan permainan semakin bagus, peluang juara terbuka. Tapi untuk menentukan tim pemanang, tidak ada yang bisa. Saya merasa beruntung di tengah-tengah orang besar, yaitu pemain yang mau berusaha maksimal sekuat tenaga demi Timnas," ujar Bima.

Eriksson sendiri pernah membawa klub Serie A, Lazio, menjuarai Serie A, Piala Winners, dan Piala Super Eropa. Selain Lazio, Eriksson juga pernah menangani Benfica, AS Roma, Sampdoria, dan Manchester City. Sementara di level internasional, Eriksson pernah menangani Inggris, Meksiko, dan Pantai Gading. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya