Kolaborasi Beto-Lilipaly, Kartu As Timnas Indonesia di Piala AFF?
- INASGOC/Ary Kristianto/sup
VIVA – Dalam hitungan hari, Timnas Indonesia akan berkiprah di Piala AFF 2018. Lewat format baru, Skuat Garuda bakal berjuang demi bersaing untuk menyabet trofi yang sudah lama diidamkan.
Sebanyak 23 pemain telah ditetapkan oleh tim pelatih untuk memperkuat Timnas di Piala AFF. Tujuh di antaranya merupakan alumni dari gelaran sebelumnya, 2016.
Mereka adalah Andritany Ardhiyasa, Fachruddin Wahyu Aryanto, Hansamu Yama Pranata, Bayu Pradana, Stefano Lilipaly, Evan Dimas, dan Rizky Pora. Tujuh pemain tersebut sukses mengantarkan Timnas lolos ke final dan jadi runner up di 2016.
Yang menarik, dalam skuat Timnas untuk Piala AFF 2018, ada muka baru. Dia adalah Alberto Goncalves.
Masuknya Beto, dianggap bisa memberikan warna baru. Mantan asisten pelatih Timnas, Wolfgang Pikal, menilai Beto dan Lilipaly akan menjadi pembeda.
Di ajang Asian Games 2018 dan beberapa laga uji coba, kontribusi keduanya untuk Timnas memang begitu besar dan kerap menjadi penentu hasil pertandingan. Kolaborasi antara Beto dan Lilipaly, dianggap Pikal, bakal menjadi teror menakutkan bagi lawan-lawan Timnas.
"Saya suka komposisi skuat Timnas sekarang. Dari pengalaman saya, tiga kali jadi asisten pelatih Timnas senior, saya pikir setelah Piala AFF 2016 hanya akan ada tujuh sampai delapan pemain yang bertahan. Saya pikir, Beto dan pemain naturalisasi lainnya (Lilipaly) akan sangat membantu tim," ujar Pikal kepada VIVA lewat pesan elektronik.
Melalui skuat ini, Pikal menilai ada peluang bagi Timnas untuk menyaingi Thailand, yang masih difavoritkan untuk jadi juara. Namun, menurut Pikal, susunan skuat seperti ini akan menjadi percuma andai taktik dan strategi Timnas monoton.
Perlu ada variasi hingga rotasi skuat demi membuat lawan bingung. Satu hal lainnya yang menentukan adalah mental bertanding.
"Jangan takut sama siapa pun. Thailand memang masih di atas, tapi negara lain tak usah takut. Timnas harus fokus kepada segala macam situasi dan pelatih harus bisa pintar merotasi pemain. Waktu istirahat minim, jadi harus pintar juga membaca situasi. Jangan sampai lawan dengan mudah membaca cara main dan taktik Timnas," jelas Pikal. (one)
Lihat perjuangan Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia kemarin. Air mata bangga keluar dari mata mereka di depan puluhan ribu suporter di SUGBK. Cek dalam Matchday Vlog di bawah ini: