Pemain Timnas U-16 Jadi Primadona di Pembukaan Liga Topskor
- VIVA/Riki Ilham Rafles
VIVA – Peserta Liga Topskor U-13 yang sedang mengikuti rangkaian acara pembukaan mendadak riuh. Mereka antusias melihat kedatangan para pemain Timnas Indonesia U-16 di Lapangan Trisakti, Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Minggu 14 Oktober 2018.
Andre Oktaviansyah, Sutan Diego Zico, Mochamad Supriadi, Rendy Juliansyah, Ernando Ari Sutaryadi, dan rekan-rekannya, memang sengaja didatangkan. Mereka yang pernah mencicipi persaingan di Liga Topskor mendapat jatah bermain di laga eksebisi.
Menyumbang gelar juara Piala AFF U-16 2018 membuat mereka dielu-elukan oleh para juniornya. Mereka menjadi buruan untuk diajak berfoto bersama.
"Kami merasa senang dan bangga bisa mendapatkan perhatian seperti ini. Terima kasih kepada semua yang datang menonton," kata Supriadi saat ditemui wartawan usai pertandingan.
Kompetisi usia muda seperti ini dianggap sangat penting bagi para pemain usia muda. Andre merasa dengan keikutsertaan di Liga Topskor kemampuannya bisa berkembang.
"Terima kasih saya ucapkan untuk Liga Topskor yang sudah membantu pada pemain usia muda untuk bisa terus bermain di kompetisi. Semoga tahun ini akan terus menjadi lebih baik," ujar gelandang berjuluk Kobra itu.
Direktur Kompetisi Liga Topskor, Yusuf Kurniawan menjelaskan, jika edisi kali ini merupakan yang kesembilan sejak dimulai pada 2011 lalu. Sudah ada lima kasta kompetisi yang dibuat oleh pihaknya dengan tujuan membantu pengembangan bakat pemain usia muda.
"Kita menampung banyak potensi SSB agar bisa menikmati kompetisi. Karena kompetisi itu penting untuk memberikan jam terbang, kemudian juga kesempatan kepada para pemain untuk mengevaluasi diri, mengembangkan diri, sehingga pada akhirnya mereka mendapatkan kualitas permainan yang bagus dan muaranya bisa terpantau oleh tim nasional," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Yuke itu menyebut ada 17 pemain jebolan Liga Topskor yang tergabung dalam skuat Timnas U-16 asuhan Fakhri Husaini. Tak mengherankan, karena saat dia mencari pemain kerap kali memantau langsung turnamen ini bersama Direktur Teknik PSSI, Danurwindo.
Sayangnya, apa yang biasa dilakukan oleh Fakhri itu tak menular kepada pengurus PSSI dan pemerintah. Yuke menyayangkan hal tersebut, mengingat pihaknya sudah berupaya mengirim undangan.
"Kami tahu mereka punya keterbatasan, kami sadar. Tapi, kami sebagai elemen dari sepakbola juga butuh perhatian, perlu pengakuan. Bukan saya yang diakui, tapi anak-anak ini. Ketika menteri datang, Ketum PSSI datang misalnya, itu anak-anak semangatnya luar biasa," imbuhnya.
Pada edisi kali ini Divisi Utama Liga Topskor U-13 2018 dibagi dalam dua grup. Masing-masing diisi 12 sekolah sepakbola, yang setiap pekannya menjalani satu pertandingan menggunakan satu lapangan penuh.