Rentetan Bully di Medsos Malah Jadi Berkah bagi Timnas U-16
- the-afc.com
VIVA – Banyak kisah yang menyelimuti kiprah Timnas Indonesia U-16 selama gelaran Piala Asia 2018. Manis dan pahit sempat mereka rasakan di ajang tersebut.
Di awal, Timnas U-16 mengukir sebuah prestasi dengan mengalahkan Iran, salah satu juara Piala Asia, dengan skor meyakinkan, 2-0. Kemudian, di fase grup, mereka menasbihkan diri menjadi juara Grup C karena tak terkalahkan dalam tiga pertandingan.
Pujian pun menghampiri skuat asuhan Fakhri Husaini itu. Namun, ada juga hujatan yang dilayangkan kepada beberapa pemain Timnas U-16 di media sosial.
Amiruddin Bagus Kahfi sempat jadi sasaran tembak warganet ketika itu. Performa Bagus dianggap belum memenuhi ekspektasi publik.
Kritikan semakin tajam ketika Timnas U-16 gagal melaju ke semifinal usai dikalahkan Australia.
"Seperti yang dikatakan pelatih, jangan pernah dengarkan hujatan. Sebab, yang hujat itu belum tentu pernah masuk ke lapangan," kata kapten Timnas U-16, David Maulana, Rabu 3 Oktober 2018.
Lidah warganet memang tajam. Harus diakui itu. Yang patut diingat oleh Anda, warganet, ini adalah level usia dini dan tak menuntut prestasi. Perkembangan pemain lebih penting ketimbang trofi, mental dan talenta mereka yang harus dijaga.
"Bagi kami, hujatan-hujatan itu malah bikin kami termotivasi. Hujatan itu membuat kami semakin baik dan kompak. Saya pribadi, bangga dengan tim ini," terang David. (one)