Syamsir Alam Ungkap Penyebab Sulitnya Berkarier di Luar Negeri
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Sosok Syamsir Alam pernah menjadi salah satu bintang muda sepakbola Tanah Air pada 2010 silam. Namanya sempat diprediksi sebagai bomber fenomenal usai bersinar bersama skuat tim nasional Indonesia U-19 jebolan Diklat SAD Uruguay.
Bahkan, pemain kelahiran Agam, Sumatera Barat, ini pernah menorehkan rekor pencetak gol tercepat saat menang 4-1 atas Hong Kong di kualifikasi Piala Asia U-19, 2010 lalu.
Syamsir yang kala itu juga menjadi kapten tim mampu mencetak gol saat laga baru berlangsung 16 detik. Catatan itu pun hingga kini kerap jadi torehan membanggakan eks pemain Pelita Bandung Raya dan Sriwijaya FC itu.
Publik tentunya juga masih mengingat Syamsir sempat terpilih untuk merumput bersama sejumlah klub luar negeri seperti Penarol Uruguay, CS Vise Belgia dan DC United Amerika Serikat.
Lantas apa sebenarnya penyebab kerap kandasnya kiprah internasional Syamsir di luar negeri? Pria yang kini lebih sibuk di dunia entertainment ini pun tak ragu mengutarakan hal tersebut.
"Kalau ngomongin talenta, Indonesia itu tidak pernah kehabisan pemain bagus, selalu ada pemain muda yang terus cemerlang. Tapi, bagaimana kita bisa menjaga talenta-talenta tersebut?" ungkap Syamsir kepada para wartawan.
"Menurut saya konsep membina pemain muda di luar negeri seperti SAD Uruguay saat itu efektif juga ya. Tapi, harus lebih ada yang ngejagain aja, jadi anak-anak ini tidak merasa sendirian dan tetap harus ada yang bina. Tetap didampingi, enggak dilepas begitu saja," jelas Syamsir.
Sayangnya, karier profesional sepakbola Syamsir kini seolah meredup dan gagal mencapai puncaknya. Cedera dan faktor menajemen menjadi hal yang jadi kendala mengembangkan permainannya.
"Ketika saya selesai dari Uruguay dan sudah main di Belgia (CS Vise) dan DC United kurang ada yang benar-benar me-manage saya saja sih," tegas Syamsir. (one)