Tugas Besar PSSI Menata Organisasi di 2018
- ANTARA/Hafidz Mubarak A.
VIVA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) punya tugas besar pada 2018 ini. Mereka harus menata organisasi yang berada di bawah naungan, seperti Asosiasi Provinsi.
Pada 2018 ini, ada sembilan Asprov PSSI yang belum memiliki pimpinan. Untuk sementara, Pelaksana Tugas (Plt) diberi mandat untuk menjalankan roda organisasi.
Anggota Komite Eksekuti PSSI, Johar Lin Eng, mendapat tugas menjadi Plt di lima Asprov PSSI. Salah satunya adalah Asprov PSSI DKI Jakarta, yang seharusnya sejak 2017 lalu mengadakan Kongres Pemilihan.
Padahal, ketika itu, Komite Pemilihan Asprov PSSI DKI sudah terbentuk. Karena tak kunjung ada kemajuan, akhirnya diputuskan untuk menata ulang proses Kongres Pemilihan yang rencananya digelar pada pertengahan Februari 2018.
"Pemilihan di Asprov DKI mundur dari awal Desember 2017, karena ada keberatan dari anggota mereka yang menganggap Komite Pemilihan dibentuk secara tidak transparan," ujar Johar kepada VIVA.
"Makanya sekarang PSSI ambil alih, dan sudah disepakati Februari 2018 dilakukan Kongres. Segala alat kelengkapan sudah dibentuk kembali," imbuhnya.
Terkait dengan masalah yang dihadapi Asprov DKI, Johar menekankan pentingnya transparansi. Karena memang sudah seharusnya, pembentukan Komite Pemilihan dilakukan dalam Kongres Tahunan atau Rapat Komite Eksekutif dan disosialisasikan kepada anggota masing-masing.
PSSI memilih turun tangan untuk mengambil alih sementara Asprov yang tak kunjung menggelar pemilihan juga bukan tanpa alasan. Mengharmonisasi program, antara pusat dan daerah adalah yang utama.
Apalagi pada 2018 ini, PSSI memiliki program yang butuh dukungan dari Asprov, seperti rencana mengakreditasi sekolah sepakbola dan akademi yang ada di Indonesia.
Johar berharap, siapa pun yang nantinya terpilih menjadi Ketua Asprov dapat mengemban tugas dengan baik.
"Kami tidak ingin turut campur banyak, asal mereka yang terpilih benar-benar menjalankan tugas dan dipercaya anggotanya," katanya. (one)