Power Balance Indonesia Bersedia Ganti Rugi
- chochotspot.blogspot.com
VIVAnews - Keampuhan gelang Power Balance dipertanyakan setelah muncul pengakuan produsen di Australia bahwa tak ada bukti ilmiah yang mendukung kemampuan gelang itu untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh.
Mereka memberi kesempatan kepada konsumen yang merasa menjadi korban untuk mengembalikan dan mendapatkan uangnya kembali. Bagaimana dengan produsen di Indonesia?
Marketing Power Balance Indonesia, Yudi Toengkagie, menyatakan siap mengembalikan seluruh uang pembelian jika konsumen merasa dirugikan. Namun, ada syaratnya. "Kami hanya memberi batas waktu 30 hari setelah pembelian," katanya saat ditemui di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Januari 2011.
Yudi mengatakan, dalam setiap kemasan tertera, "Sebagian besar pengguna merasakan manfaat gelang karet berhologram itu. Gelang itu tidak untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan atau mencegah penyakit. Jika tidak puas, silahkan kembalikan produk secara lengkap."
Ia menjamin konsumen bisa mengembalikan produk itu dalam jangka waktu 30 hari setelah waktu pembelian. Caranya, membawa produk original berikut boksnya dan bukti pembelian ke ritel resmi Power Balance yang ada di Indonesia.
Terkait kasus di Australia, Yudi mengatakan bahwa iklan permintaan maaf itu sudah ada sejak setahun lalu. Itu terjadi karena produsen Power Balance di Australia membuat iklan produk dengan klaim yang berlebihan. Tapi, sepengetahuan Yudi tak banyak konsumen di sana yang mengajukan ganti rugi.
Yudi menambahkan bahwa produk itu sesungguhnya dikhususkan untuk para atlet. “Kami tidak pernah melebih-lebihkan khasiat dari Power Balance, bahkan kami tidak pernah melakukan promosi besar-besaran. Selama ini feed back-nya positif,” katanya.
“Produk ini memang bisa membantu meningkatkan performa pemakainya, tapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Masalah ini jadi ramai pasti karena ada pernyataan promosi yang menyatakan bahwa produk ini bisa menyembuhkan penyakit," ia menambahkan.
Meski demikian, Yudi mengakui bahwa tidak ada uji klinis terkait manfaat produk ini, juga tak ada izin dari Departemen Kesehatan. "arena memang produk ini bukan sebagai obat yang bisa menyembuhkan penyakit." (hs)