General Motor Butuh Talangan US$ 12 Miliar

VIVAnews - Produsen otomotif terbesar di Amerika Serikat (AS), General Motors Corp. (GM), membutuhkan dana talangan (bailout) dari pemerintah sedikitnya US$12 miliar. Dana ini sangat penting bagi GM agar tetap bertahan di tengah krisis keuangan yang mendera industri otomotif AS.

“Bila tidak ada bantuan itu, perusahaan akan bangkrut sehingga kemungkinan besar bisa memicu jatuhnya industri [otomotif] nasional,” demikian pernyataan GM saat mengirim proposal permohonan secara tertulis kepada Kongres AS di Washington DC, Selasa sore 2 Desember 2008 waktu setempat (Rabu pagi WIB).

“Tidak ada yang namanya rencana alternatif (Plan B),” kata Fritz Henderson, Chief Operating Officer GM. “Jujur saja, bila tidak ada dukungan, perusahaan tidak bisa membiayai kegiatannya."

Pimpinan GM sebenarnya memohon bantuan pemerintah sedikitnya US$18 miliar. Rinciannya, US$ 12 miliar berupa pinjaman sangat mendesak – bahkan berharap bisa mendapat pinjaman US$4 miliar pada akhir Desember 2008. Sedangkan US$6 miliar lagi digunakan untuk dana siaga bila kondisi pasar memburuk.

Menurut perkiraan Henderson, GM perlu bantuan antara US$10 miliar hingga US$12 miliar pada akhir Maret 2009.
 
Selain memohon bantuan, GM juga akan melakukan efisiensi dengan mengurangi 20 ribu hingga 30 ribu pekerja pada 2012. Selain itu GM akan menutup sembilan pabrik dan memangkas 1.750 distributor.

GM hanya akan terfokus pada empat merek utama, yaitu Chevrolet, GMC, Buick, dan Cadillac. GM kini tengah berpikir apakan akan melanjutkan produksi merek-merek lain seperti Saab dan Saturn. (AP)

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?