Perusahaan Otomotif Ternama Incar Multistrada

VIVAnews - Salah satu pemegang saham perusahaan otomotif terbesar dalam negeri kabarnya sedang menjajaki kepemilikan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).

"Investor itu tertarik untuk membesarkan bisnisnya," kata sumber VIVAnews di Jakarta, Selasa malam, 23 Februari 2010.

Sumber itu menambahkan, pemegang kepemilikan saham di perusahaan otomotif yang sudah listing di BEI itu rencananya akan mengakuisisi saham Multistrada milik PVP XVIII PTE Ltd.

Sementara itu, pihak manajemen perseroan ketika dihubungi VIVAnews belum bisa memberikan tanggapan apapun. Bahkan, salah satu direksi yang dihubungi tidak mengangkat teleponnya.

Seperti diketahui, per 31 Januari 2010, Prudent Capital Limited memiliki saham berkode MASA sebesar 14,29 persen, PVP XVIII Pte Ltd 26,1 persen, The Bank of New York AS Custodian or Trustee for Non Treaty 7,29 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Selasa, 23 Februari 2010, MASA ditutup naik Rp 8 (4,39 persen) ke level Rp 190. Broker PT Water Front Securities Indonesia dengan kode broker FZ tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Multistrada.

Robin Setiawan, analis sekuritas di Jakarta berpendapat, rencana pengambilalihan saham oleh salah satu pemengang saham perusahaan otomotif domestik terbesar dimungkinkan terjadi. Sebab, Multistrada juga bergerak di industri yang sama.
   
"Saham ini beberapa hari terakhir tidak bergerak. Jadi, dengan adanya momentum itu bisa mendorong MASA aktif kembali," kata dia.

Robin merekomendasikan, akumulasi saham Multistrada, karena harga berpotensi menuju targetnya di level Rp 250.

Seperti diketahui, penjualan bersih Multistrada Arah Sarana per triwulan III 2009, naik 19,2 persen menjadi Rp 1,19 triliun dari periode yang sama 2008, Rp 1 triliun.

Laba kotor yang diperoleh perusahaan produsen ban ini ikutan menebal dari Rp 220,34 miliar menjadi Rp 249,88 miliar. Laba usaha pun bertambah menjadi Rp 138,13 miliar dari Rp 128,59 miliar.

Secara keseluruhan, kinerja MASA cukup mumpuni sampai akhir September lalu dengan laba bersih mencapai Rp 124,07 miliar atau melejit hampir dua kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 68,87 miliar.

antique.putra@vivanews.com

Kejaksaan Geledah Dinas Kebudayaan Jakarta Terkait Dugaan Penyimpangan Dana Rp150 M