JK: Ruhut Panggil 'Daeng' Tak Pada Tempatnya
VIVAnews - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla akhirnya menyuarakan pendapatnya soal Ruhut Sitompul yang memanggilnya 'Daeng' dalam rapat Panitia Hak Angket Kasus Bank Century.
"Panggilan 'Daeng' itu biasa saja, cuma tidak pada tempatnya," kata Jusuf Kalla ketika ditemui di Makassar, Senin 18 Januari 2010.
Panggilan seperti itu, ungkap Kalla, seharusnya tidak dilakukan di rapat pansus yang merupakan rapat resmi.
"Andaikan dia memanggil di luar rapat, itu wajar. Panggilang 'Daeng' itu panggilan kekeluargaan," lanjut Kalla.
Ruhut memanggil Jusuf Kalla dengan panggilan 'Daeng' dalam rapat Pansus Century, Kamis 14 januari 2010.
Sebelum melontarkan panggilan 'Daeng' lima kali pada JK, Ruhut memanggilnya 'Ayahanda'.
Aksi Ruhut mendapat reaksi keras. Politisi Golkar Ibnu Munzir langsung menginterupsi rapat. "Kali ini saya tersinggung soal sebutan Daeng," ujar Munzir yang terpilih dari daerah pemilihan Sulawesi Barat.
Buntut persoalan panggilan 'Daeng' pun keluar hingga ruang rapat. Sejumlah anggota Panitia Khusus Angket Kasus Bank Century masih menyisakan rasa jengkel pada Ruhut. Panggilan 'Daeng' mereka nilai sebagai pelecehan terhadap Kalla.
Pengucapan "Daeng" ini mengingatkan mereka dengan ucapan "bangsat" yang juga diucapkan Ruhut beberapa waktu sebelumnya terhadap politisi Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gayus Lumbuun. Ruhut dinilai terlalu sering berbuat ulah, berperilaku sembrono, dan mengeluarkan perkataan tak patut, baik disadari atau tidak disadari, pada rapat-rapat Pansus Century.
Akbar Faisal, anggota pansus dari Fraksi Hanura yang berasal dari Bugis seperti JK, mengatakan bahwa dalam struktur sosial Bugis, pelafalan "Daeng" cenderung digunakan untuk level masyarakat bawah. "Padahal, bagi kami Pak JK itu sudah berada pada level yang sangat terhormat," kata Akbar.
Laporan: Rahmat Zeena| Makassar