Usai 5 Tahun Dilarang, RI Ekspor Manggis Lagi ke China

Buah manggis
Sumber :
  • fruitwarehouse.blogspot.com

VIVA – Pemerintah China kembali mengizinkan Indonesia untuk mengekspor buah Manggis setelah hampir lima tahun dilarang dengan alasan tidak memenuhi standar baku mutu.

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, pelarangan ekspor manggis tersebut membuat buah yang tumbuh di pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Barat dan Bali itu hanya mengandalkan negara-negara lain seperti Thailand sebagai tujuan utama.

"Mereka larang masuk langsung dari Indonesia, tapi ambil dari Malaysia, Vietnam, Thailand sehingga nilai tambah dikantongi negara perantara, bukan kita," ujarnya, Jumat 19 Januari 2018.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

"Tapi sekarang setelah proses yang panjang kita bisa langsung menembus pasar Tiongkok," ujar Banun.

Kesepakatan ekspor manggis itu didapat dari proses negosiasi panjang antara Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI dan Otoritas Karantina China-Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine of the Peoples Republic of China/AQSIQ.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Karena itulah pada 11 Desember 2017 ditandatangani kesepakatan protokol manggis, dengan harga kisarannya adalah US$2-US$4 per kilogram.

"Kami harap ini dapat mendorong petani berproduksi dengan standar ekspor dan mendapatkan nilai lebih," ujarnya usai pengiriman perdana Manggis ke China sebanyak satu ton di Bandara Soekarno Hatta.

Dikatakan, pasar Tiongkok lebih dipilih lantaran memang menjadi negara dengan banyaknya peminat buah tropis ini. Karena itu, untuk menjaga kesepakatan protokol Manggis, kini dalam proses pengawasan sebelum pengemasan manggis, lebih dahulu dikarantina.

Untuk menjalani proses pencucian menggunakan cairan disenfektan, penyemprotan dengan udara bertekanan tinggi menggunakan kompresor (Air Brushing) dan dikemas dalam keranjang yang telah dilapisi kertas serta dibungkus menggunakan plastik.

Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadinya reinfestasi kembali oleh serangga selama diperjalanan.

"Jumlah total yang diminta Tiongkok untuk musim panen 2018 sebanyak 2.000 Ton," ujar Banun. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya