Arif Budimanta: Rapor 3 Tahun Pemerintahan Jokowi Baik

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVA – Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengungkapkan bahwa selama tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, kinerjanya sudah bagus. Keadilan ekonomi terasa semakin membaik.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Dia menjelaskan, setidaknya ada sejumlah capaian pemerintah yang menunjukkan bahwa keadilan ekonomi membaik. Misalnya, capaian tersebut bisa dilihat pada angka kemiskinan. Sepanjang 2015-2017 misalnya, pemerintahan Jokowi telah membebaskan 821.570 jiwa warga dari status miskin. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan Maret 2017 sebesar 10,64 persen, jauh di bawah Maret 2015 yang masih 11,22 persen.

“Capaian tersebut menunjukkan hasil yang positif,” ujarnya saat jadi pembicara pada acara Kaukus Muda Indonesia di Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Dia juga menyampaikan, tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat juga makin berkurang. Seperti diindikasikan melalui rasio GINI, pada Maret 2017 tercatat 0,393. Padahal, pada Maret 2015 masih 0,408.

Selain itu, dalam tiga tahun, lebih dari 3 juta tenaga kerja baru telah terserap lapangan kerja. “Tingkat pengangguran bahkan mencapai titik terendah sejak 18 tahun terakhir,” ujar Arif.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Capaian lainnya, lanjut Arif, jumlah siswa yang putus sekolah juga mengalami penurunan lebih dari 200 ribu siswa. Kualitas hidup juga mengalami peningkatan, seperti diindikasikan oleh angka harapan hidup yang menjadi 70,90 tahun pada 2016 dari 70,59 tahun pada 2014.

“Hal itu juga didukung oleh laju kenaikan harga yang stabil, dengan inflasi yang konsisten di bawah 4 persen,” ungkapnya.

Dengan membaiknya indikator-indikator tersebut, indeks kesengsaraan (misery indeks) masyarakat juga mengalami penurunan drastis. Jika pada 2014 masih ada di posisi 14,3, maka selama pemerintahan Jokowi berada di kisaran 8,63-9,53. “Ini mengindikasikan makin banyak masyarakat yang mampu keluar dari tekanan kesengsaraan,” ujar Arif.

Arif melanjutkan, layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat juga senantiasa mengalami kenaikan. Hal ini didukung oleh akses masyarakat kepada layanan kesehatan yang makin terbuka, dengan distribusi Kartu Indonesia Sehat yang saat ini sudah lebih dari 92 juta kartu diterima penduduk.

Akses terhadap sanitasi dan sumber air minum yang layak juga semakin meningkat. Saat ini, masing-masing mencapai 67,80 dan 71,14 persen. Capaian tersebut juga didukung melalui pemanfaatan dana desa. Hingga Agustus 2017, sudah 35.845 desa yang sanitasinya diperbaiki.

“Pemerintah harus menjaga momentum baik ini agar terus terjaga, bahkan dapat lebih baik lagi,” katanya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya