Subsidi Rumah Murah Rp74 T, Jokowi: Bukan Angka yang Kecil
- ANTARA/Aditya Pradana Putra
VIVA.co.id – Pemerintah telah mengucurkan dana subsidi untuk pembuatan perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia sebesar Rp74 triliun.
"Ini sebuah angka yang tidak kecil. mestinya pergerakan di properti kencang," kata Jokowi di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Subsidi itu, lanjut Jokowi, telah digelontorkan dalam beragam bentuk subsidi, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan ada juga dalam bentuk Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang memberikan bunga flat (tetap) sekitar lima persen dari yang seharusnya ditetapkan 12 persen.
"Rakyat harus tahu bahwa ini subsidi pemerintah kepada masyarakat yang menginginkan untuk bisa membeli rumah dengan harga yang baik dan tidak terbebani bunga," katanya.
Jokowi mengaku telah meninjau langsung rumah subsidi yang telah dibangun bekerjasama dengan Bank BTN. Daerah itu yakni, Cikarang, Balikpapan, hingga Pekanbaru.
"Saya tanyakan berapa sebulan, ada yang Rp780 ribu per bulan selama 15 tahun. Ada yang Rp900 ribu per bulan karena 10 tahun. Ada yang Rp1,1 juta yang 10 tahun. Tapi kurang lebih angkanya Rp700-900 ribu," ujar Jokowi.
Harga rumah tersebut, lanjutnya, dianggap tidak memberatkan masyarakat yang setidaknya memiliki penghasilan hingga Rp3,5 juta per bulan.
"Karena ngontrak pun bayarnya Rp500 Ribu-Rp600 ribu. Jadi kita hanya nambah dikit, Rp200 ribu sudah dapat rumah sendiri. Artinya, masyarakat dimudahkan," klaim Jokowi.