Jokowi Ungkap Alasan Dekati Arab daripada AS dan Tiongkok

Presiden Joko Widodo di Mukernas PAN
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo berterus terang pemerintahnya cenderung mendekati negara-negara Arab ketimbang Amerika Serikat maupuun Tiongkok dalam urusan investasi.

Bertemu Menag, Imam Masjid Nabawi Bawa Pesan dari Raja Salman

Presiden mengaku sudah beberapa kali ke Timur Tengah dan bertemu para pemimpinnya. Ia menyebutkan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulazis, Syeikh Muhammad dari Uni Emirat Arab, hingga amir Qatar dan Presiden Afghanistan.

“Pertemuan-pertemuan itu penting sekali untuk menjaga keseimbangan agar warna kita ini tidak terlalu berada pada sisi ini dan sisi ini,” kata Presiden ketika berbicara dalam forum Musyawaran Nasional II Partai Persatuan Pembangunan di Jakarta pada Jumat, 21 Juli 2017.

MBS Dituduh Palsukan Tanda Tangan Raja Salman untuk Sahkan Perang Yaman

Menurut Presiden, Indonesia tidak boleh condong hanya dengan beberapa negara. Dia tidak ingin pemerintah dicap terlalu dekat dengan Amerika Serikat atau bahkan dengan Tiongkok.

“Tidak terlalu kebarat-baratan, tidak terlalu ke-Tiongkok-Tiongkok-an, dan tidak terlalu ke-Jepang-Jepang-an. Sehingga keseimbangan itulah yang terus ingin kita lakukan,” kata Jokowi.

Arab Saudi Resmi Umumkan Pembangunan King Salman Stadium, Stadion Terbesar di Dunia

Memang, kata Presiden, belum banyak orang yang menyadari kebijakan baru pemerintah dalam urusan investasi dengan negara-negara Arab. "Keseimbangan itu baru kita proses untuk jalan. Agar negara kita ini tidak ketergantungan pada satu, dua, tiga, empat, lima, enam negara," ujarnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Layanan Haji Sangat Memuaskan, Menag Yaqut: Diplomasi Baik Presiden Jokowi dan Raja Salman

Tahun 2024 juga mencatat sejarah baru dengan tambahan kuota haji Indonesia sebanyak 20 ribu jemaah, sehingga dari jumlah sebelumnya 221 ribu menjadi 241 ribu jemaah.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2024