Gamang karena Brexit, Investor Tunda Investasi di Inggris
- REUTERS/Francois Lenoir
VIVA.co.id – Phillip Hammond, Kanselir Bank Nasional Inggris mengakui, sejumlah investor asing saat ini masih menunggu perkembangan Brexit. Mereka menunda investasi karena masih belum yakin dengan perkembangan Inggris setelah negara itu menyatakan keluar dari Uni Eropa.
"Ini adalah perhitungan bisnis yang sangat jelas, di mana mereka memiliki kebijaksanaan atas investasi, mereka bisa saja menghentikan, seperti itu. Dan Anda mengerti mengapa demikian," ujarnya seperti diberitakan oleh BBC, 17 Juli 2017.
"Mereka semua menunggu kejelasan tentang masa depan hubungan dengan Eropa, seperti apa kelak bentuk hubungan itu," ujarnya menambahkan.
Pernyataan Hammond disampaikan setelah Konfederasi Industri Inggris (CBI) merilis sebuah penelitian yang menyebutkan, sekitar 42 persen perusahaan di Inggris percaya, keputusan Brexit telah memporak-porandakan bisnis mereka. CBI meminta agar pemerintah Inggris secepatnya memberikan jaminan keamanan dalam kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa di masa depan.
Hammond juga mengatakan, kementerian semakin yakin, bahwa pemerintah perlu mengatur masa transisi untuk mengurangi guncangan setelah Inggris mengambil keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa.
"Lima minggu yang lalu, gagasan untuk mengantisipasi masa transisi masih menjadi konsep. Saya rasa saat ini semua orang di kabinet sudah sadar dan bisa menerima perlunya proses transisi," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, saat ini Inggris berada dalam proses nyata dan sedang memulai negosiasi. "Dan saya rasa kita bisa melihat bagaimana semua orang bekerja sesuai tanggung jawabnya untuk memaksimalkan posisi negosiasi tawar menawar kami dan mendapatkan kesepakatan terbaik untuk Inggris," katanya menambahkan.
Hammond menegaskan, masa transisi ini sudah benar dan masuk akal, baik untuk Uni Eropa mau pun untuk Inggris. Kemungkinan besar, proses transisi ini akan berjalan selama beberapa tahun ke depan.