RI Desak ASEAN dan India Majukan Sektor UMKM
- ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
VIVA.co.id – Indonesia menyerukan kepada sesama anggota ASEAN dan India agar kian serius memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meski sudah dianggap sebagai tulang punggung ekonomi, banyak pengusaha mikro, kecil, dan menengah di kawasan Asia Tenggara yang masih terbatas mendapat akses modal dan teknologi, sehingga sulit untuk berkembang apalagi ikut bersaing di pasar global.
Seruan itu disampaikan delegasi Indonesia dalam Dialog ASEAN-India di Kota New Delhi pekan ini. Berlangsung selama 4-5 Juli 2017, Dialog Delhi IX itu melibatkan para pejabat pemerintah, pelaku usaha, akademisi, think-tank, dan media massa dari ASEAN dan India.
Mewakili Delegasi Indonesia, Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN dari Kementerian Luar Negeri RI, Benny YP Siahaan, memaparkan bahwa sebenarnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah menjadi tulang punggung bagi ekonomi Indonesia dan ASEAN. Bahkan 96% kegiatan usaha di ASEAN merupakan sektor UMKM, yang memberikan kontribusi sebesar 30-60% terhadap GDP dan 19-31% terhadap keseluruhan ekspor ASEAN.
Namun, tetap saja para pelaku UMKM rata-rata masih sulit untuk berkembang lebih jauh. Benny menjabarkan beberapa tantangannya.
“Walaupun di balik kontribusi yang cukup besar tersebut, sektor UMKM masih dihadapkan pada berbagai tantangan seperti kapasitas yang kurang memadai, keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi, serta ketidakmampuan untuk masuk ke dalam global value chain. Diharapkan kemitraan ASEAN-India dapat membantu menjawab tantangan-tantangan tersebut dan memajukan sektor UMKM di ASEAN dan India,” ungkap Benny dalam keterangannya kepada VIVA.co.id hari ini.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, sebagai tuan rumah Dialog Delhi menyampaikan bahwa ASEAN merupakan bagian penting dari kebijakan act east policy negaranya. Menurut Swaraj, tiga kunci utama dalam hubungan ASEAN dan India ke depan adalah commerce, connectivity, dan culture (perniagaan, konektivitas, kebudayaan).
“Ketiga hal tersebut merupakan prioritas dalam pengembangan hubungan kerja sama ASEAN-India,” kata Swaraj, seperti yang diteruskan Benny. Lebih lanjut, Menlu India itu mengharapkan agar kerja sama ASEAN-India mampu menciptakan stabilitas kawasan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Delegasi Indonesia (kanan) bersama para pejabat negara anggota ASEAN dan India dalam Delhi Dialogue IX di Kota New Delhi, India. (Foto: Kementerian Luar Negeri RI / Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN)
Berbagai isu kerja sama kemitraan ASEAN-India telah dibahas dalam 10 (sepuluh) sesi diskusi panel Delhi Dialogue IX, antara lain, tren ekonomi internasional, perdagangan dan investasi, promosi UMKM dan pemberdayaan perempuan, investasi infrastruktur, konektivitas, geopolitik regional, pengembangan pariwisata, teknologi dan inovasi hingga pemberdayaan diaspora.