Akhir Pilu 7-Eleven di Indonesia
- Reuters/Stringer
VIVA.co.id – PT Modern Sevel Internasional, anak usaha PT Modern International Tbk, secara resmi menutup seluruh gerai 7-Eleven yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Toko waralaba yang sudah ada di Indonesia sejak 2009 itu akhirnya mengakhiri sepak terjangnya, lantaran tak mampu lagi menunjang kegiatan operasional.
Gagalnya akusisi yang akan dilakukan oleh PT Charoen Pokphand Restu Indonesia, menjadi salah satu alasan utama yang menyebabkan 7-Eleven tidak mampu bertahan dalam kancah bisnis ritel dalam negeri. Kondisi ini semakin diperparah dengan laporan keuangan perusahaan yang terus memburuk.
Hampir seluruh gerai 7-Eleven yang berada di berbagai wilayah DKI Jakarta sudah tak lagi beroperasi. Misalnya, gerai 7-Eleven di Jalan Pakubuwono, gerai 7-Eleven Jalan Mahakam, gerai 7-Eleven Jalan Melawai, sampai dengan gerai 7-Eleven yang berada di kawasan Bintaro, Tangerang.
“Sudah ada seminggu tutup sebelum lebaran. Tiba-tiba saja itu tutup,” kata seorang penjaga toko saat berbincang kepada VIVA.co.id, Sabtu 1 Juli 2017.
Pada pada tahun 2014, 7-Eleven sempat mengantongi laba sebesar Rp83,8 miliar. Namun keuntungan yang didapatkan 7-Eleven pada tahun selanjutnya justru menurun. Bahkan pada 2016, kerugian operasional yang diterima 7-Eleven mencapai Rp695,78 miliar, dan rugi tahun berjalan mencapai Rp554,87 miliar.
Penutupan gerai ini pun tidak dilakukan secara serentak. Berdasarkan catatan, hampir 25 gerai 7-Eleven yang tersebar di berbagai wilayah telah resmi ditutup. (one)