Cara Mudah Menabung dengan Sampah

Agen 46 sedang menimbang sampah warga dalam program Ayo Menabung dengan Sampah
Sumber :
  • Bimo Aria/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sampah masih menjadi salah satu masalah di Jakarta. Setiap harinya sampah yang diproduksi warga Jakarta diperkirakan mencapai 7.000 ton.

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah

Terlebih, kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk memilih dan membuang sampah pada tempatnya. Padahal, menurut Efita Praharani, VP Human Capital Business Partner BNI, sampah juga bisa menghasilkan, bahkan bisa untuk tabungan.

"Jadi lewat program Ayo Menabung dengan Sampah ini kami ingin mengedukasi masyarakat dalam mengelola lingkungan yang bersih, rapi, sehat," kata dia saat ditemui di Bank Sampah Pulo Kambing, Jakarta Timur, Sabtu, 8 April 2017.

Membangun Bali yang Lebih Bersih Melalui Bank Sampah Digital Griya Luhu

Di samping itu, Efita juga ingin mengajak masyarakat untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai. Selain itu, mendidik menabung dengan cara yang mudah.

Efita menjelaskan bahwa untuk menabung dengan sampah mekanismenya pun sangat mudah. Pertama, warga memilih sampah, dengan jenis sampah kering.

Bank Mandiri Gandeng Kelompok Wanita Tani, Ubah Sampah Organik Jadi Sumber Daya Bernilai

"Sampah yang sudah dipilih, disetorkan ke Bank Sampah secara periodik. Pada saat penyetoran sampah, warga agar membawa Kartu ATM BNI Pandai dan BNI SimPel," ujarnya.

Dia menuturkan, mulai dari siswa, warga hingga Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum yang sudah memiliki tabungan BNI tersebut, bisa menabung di Bank Sampah.

Selanjutnya, sampah yang disetorkan akan diukur bobotnya. Setelah ditimbang, sampah dikonversi berdasarkan harga dan bobot sampah oleh Bank Sampah Kerabat Pulo Kambing.

"Pencatatan dikonversi dalam rupiah dan akan langsung dicatat secara online ke dalam rekening masing-masing peserta," kata Efita.

Sampah yang disetorkan pun kemudian akan didaur ulang menjadi barang-barang kreatif oleh Agen 46 dan dipasarkan kembali. Hal ini menurut Efita akan mempunyai nilai ekonomis. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya