Menhub Tugaskan Pelindo I Kelola Perairan Selat Malaka

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus.

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan menyatakan, Indonesia akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional kategori 'C' Periode 2018-2019. Adapun, Pemilihan dalam Sidang Majelis IMO Ke-30 akan diselenggarakan di London pada tanggal 27 November sampai dengan 6 Desember 2017.

Kerugian Ditaksir Rp 60 Miliar, Puluhan Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Pelindo Tegal

Guna menggalang dukungan, Kemenhub menyelenggarakan Diplomatic Reception dengan mengundang Duta Besar atau perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Jakarta pada hari ini. Diplomatic Reception ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak dua kali di Jakarta pada bulan Maret dan Oktober tahun 2017 dan satu kali di London pada bulan November 2017.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, banyak keuntungan menjadi anggota di organisasi internasional tersebut. Salah satunya, adalah kerjasama pengelolaan maritim dengan berbagai negara menjadi lebih baik, misalnya saja untuk pengelolaan pelayaran di  Selat Malaka yang akan bekerjasama dengan Singapura dan Malaysia.

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

"Jadi yang selama ini kita tidak bisa urus sekarang kita sudah dapat legitimasi bahwa selat malaka itu sebagian itu kita akan kelola, jadi itu yang menjadi suatu kekuatan, itu tandanya kita berpengaruh, Malaysia dan singapura sangat hormat dengan kita dan memberikan kesempatan itu," kata Budi di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin 3 April 2017.

Dalam pengelolaan Selat Malaka, kata Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu, pemerintah akan menugaskan PT Pelindo I untuk menjadi pengelola kawasan tersebut bekerjasama dengan perusahaan pelayaran internasional lain.

Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Anak Usaha Pelindo Bakal Kaji Ulang

"Lokalnya, Pelindo I dia akan kerjasama dengan Shipping Company International, nanti kita serahkan ke dia (Pelindo I) karena dia yang berpengalaman, dan dia juga bisa mengatur shipping line yang lain. Itu juga menyangkut prestise, dan income yang banyak," ujar dia.

Selain itu, sambung dia, keuntungan Indonesia menjadi anggota IMO adalah Indonesia bisa menyampaikan pendapat-pendapat sebagai Anggota IMO dalam isu Kemaritiman Internasioanal. Tentunya, aspirasi yang disampaikan pemerintah Indonesia juga digunakan untuk mengakomodir kepentingan Indonesia sendiri.

"Indonesia sangat dibutuhkan oleh Armada IMO. Dan, oleh karenanya kita sebagai anggota IMO harus bisa menyampaikan pendapat-pendapat berkaitan dengan apa yang kita butuhkan, Insyaallah didukung" kata dia.

Sebagai informasi, anggota Dewan IMO kategori 'C' merupakan negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Adapun anggota IMO kategori C saat ini diantaranya adalah Australia, Bahama, Belgia, Chili, Cyprus, Denmark, Mesir, Indonesia, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta, Mexico, Moroko, Peru, Philipina, Singapura, Afrika Selatan, Thailand dan Turki.

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo Hadir di Acara Rapimnas Kadin 2024

Wamen Tiko Ungkap Update Terbaru soal Peleburan Pelni, ASDP dan Pelindo Jadi Holding

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan update terbaru terkait peleburan PT Pelni, PT ASDP, dan PT Pelindo jadi holding sektor maritim.

img_title
VIVA.co.id
30 Desember 2024