Kunci Pemerataan Bukan Lagi dari Fiskal dan Moneter
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Komite Ekonomi dan Industri Nasional memandang, pemberdayaan kualitas sumber daya manusia memegang peranan yang jauh lebih penting untuk menumbuhkan pemerataan ekonomi. Dibandingkan bauran fiskal maupun moneter yang selama ini diberikan pemerintah.
"Kita punya sumber daya manusia yang seperti apa, mari kita pilih sektor yang bisa menyerap mereka," ujar Anggota KEIN Hendri Saparini saat ditemui di Le Meredien, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.
Hendri menilai, dukungan alokasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maupun kebijakan penurunan suku bunga, bukan lagi menjadi kunci untuk menumbuhkan pemerataan. Menurutnya, perlu ada langkah-langkah terobosan.
Misalnya, seperti menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan-lulusan yang selama ini tidak terakomodir, dan dianggap tidak memiliki keahlian khusus. Padahal, masih banyak potensi sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan. "Lulusan pesantren dianggap tidak punya skill. Padahal belum tentu juga," katanya.
Selain kualitas sumber daya manusia, KEIN menilai, setidaknya ada empat sektor yang mampu dioptimalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan pemerataan. Mulai dari sektor agrobisnis, kemaritiman, industri kreatif, sampai dengan pemanfaatan teknologi.
"Kita perlu afirmative policy. Baik itu secara quick win, atau jangka panjang," ujarnya.