Subsidi Listrik Bengkak Rp13 Triliun
- ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
VIVA.co.id – Penundaan kenaikan tarif listirk untuk golongan 900 volt ampere (VA) yang baru akan diberlakukan pada tahun 2017 dianggap telah menyebabkan pembengkakan penyaluran subsidi listrik sepanjang tahun 2016.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyaluran subsidi listrik membengkak Rp13 triliun, menjadi Rp63,1 triliun. Ini melebihi pagu yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 sebesar Rp50,7 triliun.
“Subsidi listrik sedikit lebih tinggi, karena penundaan kenaikan tarif untuk golongan 900 VA rumah tangga,” jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani dalam konferensi pers dikantornya, Jakarta, Rabu 3 Januari 2017.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya telah mewacanakan untuk mencabut subsidi listrik di awal tahun 2016 lalu. Namun, rencana tersebut justru baru akan terealisasi di awal tahun 2017.
Penundaan tersebut, ditegaskan Ani, pada akhirnya membuat subsidi energi membengkak menjadi 13,2 persen dari total pagu yang dialokasikan. Ini tentu akan menjadi catatan Bendahara Negara di tahun ini.
“Sehingga, ada sekitar 24 persen kenaikannya dari APBN-P atau 25 persen dari outlook kita,” katanya.
Sebagai informasi, realisasi penyaluran subsidi energi sepanjang tahun lalu mencapai Rp106,8 triliun. Sementara target yang dipatok dalam kas keuangan negara sendiri sebesar Rp94,4 triliun.