ASDP Siap Layani Penyeberangan Kepulauan Seribu
- Twitter/@TMCPoldaMetroJaya
VIVA.co.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan dukacita dan keprihatinan yang mendalam atas musibah terbakarnya kapal wisata MV Zahro Express di Kepulauan Seribu Minggu (1/1) yang menyebabkan 23 orang tewas, 130 orang selamat, 31 orang luka-luka dari total 184 orang yang menjadi penumpang kapal nahas tersebut.
“Kami turut berbelasungkawa atas kecelakaan yang menimpa MV Zahro Express. Kiranya, kepada seluruh pihak korban diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 3 Januari 2016.
Faik mengatakan, pihaknya siap meningkatkan pelayanan rute Kepulauan Seribu dari pelabuhan rakyat Muara Angke, sesuai arahan dari pihak Kemenhub. “Apalagi, PT ASDP sebelumnya sudah memiliki pengalaman dalam melayani rute Kepulauan Seribu, namun berakhir pada tahun 2003,” ujarnya.
Namun, PT ASDP juga akan menindaklanjuti rencana pelibatan perseroan di rute Kepulauan Seribu, yakni berkoordinasi aktif dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas hal ini lebih lanjut.
“Jadi harus jelas pembagian tugas antara PT ASDP dengan PT Pelni. Kami harus melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi lintasan mana yang akan dilayani, jenis kapal yang akan digunakan, kapasitas yang akan disediakan, dan lain sebagainya,” kata Faik.
Dia menegaskan, survei ini penting agar strategi pelayanan yang disiapkan bisa tepat sasaran, mengingat karakteristik pengguna jasa di Kepulauan Seribu cenderung mengangkut penumpang saja.
“Setelah survei, nanti akan ketahuan, kapal apa yang cocok disana, dan tentu aspek keselamatan akan menjadi hal utama dan mengacu dengan standar yang dimiliki ASDP saat ini,"
Selain itu, Faik juga mengaku jika pihaknya juga perlu mengetahui kondisi dermaga, terminal penumpang, dan kondisi di pelabuhan setempat. "Intinya, jika kami mendapatkan penugasan ini, tentu akan diberikan pelayanan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Terkait dengan kapan PT ASDP merespon penugasan ini, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Christine Hutabarat mengatakan, tim divisi penyeberangan PT ASDP akan melakukan survei dalam waktu dekat ini.
“Kalau waktu survei itu relatif, tergantung kebutuhan di lapangan seperti apa. Jika ternyata lintasan di Kepulauan Seribu membutuhkan spesifikasi khusus selain dari kapal yang kita operasikan selama ini, tentu akan membutuhkan waktu untuk membangun baru," kata Christine.
"Namun, mungkin saja kita dapat membeli kapal bekas. Nanti akan kita lihat dulu hasil surveinya,” ujarnya menambahkan.