Kebutuhan Daging di Jabodetabek 10 Ribu Ton per Bulan
- Pixabay/melomary22
VIVA.co.id – Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) mengungkapkan, kebutuhan daging di Jabodetabek, tiap bulannya mencapai 10 ribu ton. Kebutuhan itu meliputi pasar, hotel, ataupun restoran.
Menurut Ketua Umum ADDI Ahmad Hadi, pasokan itu kini coba dipenuhi pihaknya setelah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyediakan dan mendistribusikan daging di wilayah Jabodetabek. ADDI kini tercatat telah ditunjuk untuk mendistribusikan daging ke wilayah Jabodetabek.
Untuk jenis daging, ia mengungkapkan terbuka untuk jenis apa pun, tergantung dengan jenis daging impor yang tersedia di Bulog, bisa daging sapi beku atau kerbau. "Untuk itu kami tidak batasi daging kerbau atau sapi, pokoknya daging adalah di bawah Rp80 ribu per kilogram. Teman-teman di pasar boleh mencairkan dan menjual dalam kondisi segar," ucapnya.
Terkait harga, daging kerbau impor beku standarnya dijual Rp65 ribu per kg dengan banderol maksimal Rp80 ribu per kg. Sementara harga daging sapi impor beku sekitar Rp80 ribu per kg dengan batasan banderol maksimal Rp100 ribu per kg.
Untuk pendistribusian, dimungkinkan jika ADDI ke depan akan bekerjasama dengan PD Pasar Jaya. Sejauh ini, mereka secara mandiri telah mendistribusikan ke pasar tradisional dan industri pangan kecil melalui 300 jaringan distribusi yang mereka miliki.
Kerja sama dengan Bulog sendiri ditempuh karena dianggap langkah positif dalam rangka menyediakan dan mendistribusikan daging ke masyarakat.
"Siapapun boleh ke Bulog. Cuma kami ADDI diberi kesempatan untuk menyalurkan. Selama ini kami kesulitan kerja sama seperti ini kalau stoknya tidak ada. Tadinya sumbernya dari mana-mana, hari ini kami fokus dengan produk dari Bulog. Sementara, Bulog menyediakan stok yang cukup," ujarnya.
(mus)